Di Belakang AS, China Diam-diam Genjot Perdagangan dan Investasi di Amerika Latin

Amerika Latin menonjol dibandingkan wilayah lain di mana China telah menanamkan investasinya.

oleh Liputan6.comNatasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Okt 2021, 21:53 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 21:52 WIB
FOTO: Corona Mereda, Kota Terlarang China Kembali Dibuka
Para pengunjung mengenakan masker saat berjalan di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - China saat ini menjadi yang terdepan dalam menjalin kerja sama perdagangan dengan Afrika, dan beberapa negara Asia. China pun berinvestasi langsung di wilayah tersebut.

Namun dalam kerja sama perdagangan dengan wilayah di Amerika Latin, China saat masih tertinggal dari Amerika Serikat

Kini, China berusaha untuk meningkatkan perdagangan dan investasinya di wilayah Amerika Latin.

Amerika Latin menonjol dibandingkan wilayah lain di mana China telah menanamkan investasinya, menurut para analis.

Ini karena kebijakan pemerintah di wilayah tersebut yang lebih proteksionis ditambah kurang mencoloknya keterlibatan ekonomi AS di bagian lain dunia, seperti dikutip dari VOA, Jumat (1/10/2021).

Dalam sebuah studi awal tahun ini, Pusat Kebijakan Pengembangan Global Universitas Boston membeberkan data yang menunjukkan bahwa "China telah menjadi mitra investasi baru untuk Amerika Latin, tetapi tampaknya (kehadiran China) tidak menjadi ancaman langsung bagi investor lama di kawasan itu".

Sejumlah pejabat pemerintah AS berada di Amerika Latin pekan ini, dalam langkah mencari proyek infrastruktur yang berkaitan dengan rencana Kelompok negara G7 guna "'Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik”.

Diumumkan pada bulan Juni lalu, rencana tersebut dipandang sebagai 'pesaing' dari program "Jalur Sutra" China yang membangun proyek infrastruktur di negara berkembang. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Investasi China di Chili

Kehidupan Perkotaan di Wuhan Terus Berangsur Kembali Normal
Warga mengunjungi pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)

Keprihatinan juga disampaikan oleh beberapa ekonom terhadap praktik pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah China, dengan mengatakan negara-negara bisa berutang terlalu banyak untuk proyek-proyek besar yang tidak sesuai dengan biayanya.

Menurut kalkulasi database fDi Markets, investasi China dalam semua proyek baru di Amerika Latin antara tahun 2005 dan 2009 dari 4 persen naik menjadi 6,8 persen, Selama periode lima tahunan yang berakhir pada 2019 lalu.

Jorge Heine, mantan duta besar Chili untuk China menyebut, dalam sebuah kasus penting dilaporkan bahwa China mulai berinvestasi di Chili hanya lima tahun yang lalu dan sekarang menjadi sumber utama modal asing negara Amerika Selatan tersebut.

Amerika bertahan sebagai investor utama kawasan ini dengan jumlah sekitar 22 persen dari total sumber asing yang ada.

Konsumen Amerika bergantung pada Amerika Latin untuk barang-barang pertanian sementara Meksiko, negara terpadat kedua di kawasan itu, menganggap Amerika sebagai investor langsung terbesarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya