Endeavor ScaleUp Selesai Digelar, 65 Entrepreneur Dapat Pelatihan 132 Jam

Endeavor ScaleUp memberikan kesempatan para pelaku usaha untuk semakin berkembang melalui program sesi pendampingan selama 132 jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 15:30 WIB
Gambar Ilustrasi Dukungan Orang Sekitar
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Endeavor Scaleup Growth menyajikan dan menciptakan sebuah wadah untuk para wirausaha meningkatkan potensi dan peluang bisnisnya di Indonesia. Sesi pendampingan (mentoring) Batch 1 dilakukan selama 132 jam.

Pendampingan dan penyampaian materi dilakukan dengan mengundang beberapa pemimpin, pengusaha, dan para pakar bisnis dari dalam negeri hingga lingkup internasional untuk berbagi cerita dan pengalaman seputar bisnis.

“Seperti yang diketahui, jangan pernah takut untuk berdampak besar dengan terus bermimpi, menggali keterampilan, dan melangkah ke depan,” jelas Executive Chairman Endeavor Indonesia Arif Rachmat, Kamis (07/10/2021).

Mengenal pola dan menghadapi tantangan itulah yang harus mampu dijalankan oleh seluruh pemilik usaha. Namun, terdapat kesenjangan ekosistem akan pengetahuan yang dimiliki dengan tujuan yang ingin dicapai pengusaha.

Arif menambahkan bahwa alasan dan faktor tersebut yang menjadi landasan adanya pembelajaran dan sesi pendampingan ini untuk membantu pada pelaku usaha, khususnya di Indonesia.

Tidak hanya menekankan pada teori seputar bisnis atau usaha saja, tetapi ada nilai, kepercayaan, dan fleksibilitas yang ingin dibangun dan dibagi kepada setiap pengusaha agar bisa terus berkembang dan maju.

“Keberlanjutan dari sebuah ekonomi bergantung dari bagaimana seorang pengusaha dapat memberikan dampaknya,” tambah Arif.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bertumbuh Bersama

Mulai Go Digital, Ini Tips Melindungi Akun Bisnis Kamu dari Kejahatan Digital
Ilustrasi pelaku usaha. (Shutterstock)

Bertumbuh bersama dalam mengembangkan usaha diperlukan dukungan dan pembelajaran antara satu dan yang lainnya. Menurut co-founder Artemis Impact Raoul Oberman, kemauan untuk melangkah maju harus menjadi mindset dari para pengusaha.

Selain itu, pembelajaran dari cerita dan pengalaman yang dibagikan ditujukan untuk mendorong dan membantu antar pengusaha untuk meningkatkan serta memberi peluang untuk lebih baik lagi.

“Terlepas dari mengikuti program ini, kami juga membutuhkan timbal balik (feedback) yang serupa untuk menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan program ini,” jelas Oberman saat memberikan kesan pesan selama rangkaian acara.

Oleh karena itu, dukungan peer-to-peer dicoba diterapkan untuk memungkinkan bisnis dapat bertumbuh dua hingga tiga kali lipat karena adanya peran dan kontribusi para pakar bisa dijadikan salah satu motivasi dan pemantik ide bagi pelaku usaha.

“Kamu menceritakan kisah kepada publik termasuk mereka yang bukan segmen kami. Kami perlu membiarkan orang lain masuk dan membantu kami untuk lebih sukses,” tambah Direktur Feelwell Ceramics Stevia Angesty.

Pelaku Usaha yang Bergabung

Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/ John Schnobrich
Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/ John Schnobrich

Selama rangkaian program yang dilaksanakan, tercatat lebih dari 65 founder, pemimpin dari dalam negeri hingga luar negeri turut membagikan cerita dan pengalaman mereka. Sementara itu, ada 23 pelaku usaha yang memimpin 12 startups yang terdaftar.

Program ini telah dilaksanakan sejak 1 Juli 2021 hingga 7 Oktober 2021, yang menjadi acara penutupan rangkaian program. Melalui program tersebut, beberapa testimoni juga dilontarkan dari pemilik bisnis atas dampak yang mereka rasakan setelah mengikuti pelatihan.

Salah satunya M Ghufron Mustaqim selaku co-founder dari Evermos yang mendapatkan suntikan dana seri B senilai Rp 426 miliar. Ia mengatakan bahwa tidak hanya pembelajaran saja yang didapatkan, tetapi nilai-nilai dalam diri yang perlu dibangun selama mengembangkan bisnis.

“Proses tersebut tidak hanya membantu saya menjadi pemimpin yang baik, tetapi lebih pentingnya adalah menjadi seorang pribadi yang lebih baik lagi,” tambah Ghufron, Kamis (07/10/2021).

Kemudian, pelaku usaha lainnya adalah CEO Logicly Roolin Njotosetiadi yang memiliki fokus usaha di platform logistik digital melalui antar barang armada dan pengusaha truk di Indonesia.

Pernyataan yang disampaikan tidak jauh berbeda dengan Ghufron bahwa ada kebanggan tersendiri untuk bisa belajar secara langsung dengan para pakar bisnis.

“Saya rasa efek terbesar yang saya dapatkan adalah menjalin koneksi dari para mentor, pengusaha yang tergabung,” jelas Roolin.

 

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya