Liputan6.com, Jakarta Hasil Survei Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyebut bahwa sepertiga dari penerima Kartu Prakerja yang pada saat survei dilaksanakan Januari 2021 dalam status menganggur kini sudah bekerja alias tak lagi pengangguran.
Dari jumlah mereka yang berubah status menjadi ‘sudah bekerja’ itu, perbandingan antara menjadi pelaku wirausaha dan karyawan hampir berimbang.
Baca Juga
“Proporsi hampir 50:50 antara mereka yang sebelumnya menganggur kemudian menjadi wirausahawan dan karyawan itu konsisten dengan data serupa pada 2020,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada konferensi pers jelang pelaksanaan ‘Virtual Career Fair’ JobStreet Indonesia, Senin (11/10/2021).
Advertisement
Hingga pelaksanaan Gelombang 21, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 11,4 juta penerima, yakni 5,6 juta peserta pada 2020 dan 5,8 juga peserta pada 2021. Rata-rata peserta program Kartu Prakerja mengambil dua pelatihan atau lebih, namun Denni mencatat ada juga peserta yang sampai menyelesaikan 10 pelatihan dengan dana Rp 1 juta yang tersedia.
“Yang seperti ini sangat kami apresiasi. Kami mendorong para penerima Prakerja untuk membeli pelatihan sebanyak mungkin sebelum 30 November 2021, Ayo lengkapi skill kamu, dapatkan sertifikatnya, kemudian latihlah kemampuan itu secara berulang-ulang, karena akan memperkuat posisi teman-teman untuk melamar pekerjaan,” kata doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat itu.
Pada kesempatan ini, juga dipaparkan beberapa pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja yang banyak diminati, antara lain pelatihan penjualan dan pemasaran online, Microsoft Office, Bahasa Inggris, Ternak Lele, Hidroponik, hingga persiapan International English Language Testing System (IELTS).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Job Fair
Secara khusus, Denni Purbasari mengapresiasi diadakannya Virtual Career Fair (VCF) terbesar dan berskala nasional yang diselenggarakan JobStreet Indonesia – SEEK Asia pada 14-16 Oktober 2021 didukung oleh lebih dari 260 perusahaan ternama dari seluruh Indonesia dan menyediakan lebih dari 1.900 lowongan kerja.
“Kolaborasi, kerja sama antara pemerintah dan swasta menjadi hal yang tak terelakkan. Kita harus bersama-sama menyambut era digital seperti ini dengan pikiran positif, agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” kata Deputi Ekonomi Kepala Staf Kepresidenan 2015-2020 itu. Dia menyatakan, Program Kartu Prakerja merupakan inovasi pemerintah yang paling revolusioner dengan pendekatan end to end digital.
"Ini adalah harapan Indonesia untuk bisa memberikan akses pelatihan sekaligus lowongan pekerjaan berkualitas kepada angkatan kerja kita,” jelasnya.
Denni Purbasari juga menekankan bahwa Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada 2022, termasuk dengan persiapan-persiapan memasuki skema normal.
“Seiring nanti dimulainya pelatihan tatap muka, kami akan memperbaiki fitur-fitur yang ada. Misalnya, kalau sekarang Prakerja masih memakai web based, nanti akan memakai mobile apps dan banyak hal yang akan dikembangkan. Integrasi sistem dengan job portal juga menjadi prioritas penting,” tegasnya.
Advertisement