Setop Ekspor Bahan Mentah Tambang, Jokowi: Kita Jangan Jadi Tukang Gali Saja

Presiden Jokowi bersikukuh bahwa Indonesia harus bisa jadi negara produsen yang menguasai industri hilir, bukan hanya mengekspor bahan mentah.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 13 Okt 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 13:49 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri eletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik
Presiden Jokowi saat menghadiri eletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikukuh bahwa Indonesia harus bisa jadi negara produsen yang menguasai industri hilir. Kepala negara ingin menciptakan nilai tambah pada suatu kegiatan ekonomi yang memegang hajat hidup orang banyak.

Dalam hal ini, Jokowi coba mencontohkan industri tambang, dimana para pekerjanya kerap dicap sebagai tukang gali saja. Dia tidak mau para pekerja tambang ke depan hanya bisa menggali bahan mentah (raw material) untuk kemudian diekspor ke negara lain.

"Artinya apa? Kalau tambang ya kita jangan jadi tukang gali saja. Anugerah yang diberikan Allah ke kita betul-betul luar biasa besarnya," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada peserta PPSA XXIII 2021 LNKRI di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/10/2021).

"Tapi kalau hanya tukang gali kita kirim keluar mereka buat smelter di sana, kemudian dibuat barang setengah jadi atau jadi, kembali ke sini kita beli. Ini lah yang sedikit demi sedikit harus kita hilangkan," tegasnya.

Menurut dia, prinsip ekonomi berkelanjutan harus betul-betul dijaga dan dipegang teguh. Jokowi mendesak seluruh komoditas yang ada harus didorong proses hilirisasinya.

"Misalnya mengenai nikel yang bisa kita olah katoda baterai, stanless steel, lithium batery, yang nanti dintegrasikan dengan industri otomotif yang kita miliki karena kesempatan yang ada ke depan mobil listrik. Jangan lagi kehilangan kesempatan lagi, jangan lagi ekspor lagi nikel dalam raw material," serunya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekspor Bahan Mentah

FOTO: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi pun memaksa setiap perusahaan BUMN dan swasta untuk memberhentikan ekspor bahan mentah, untuk kemudian mendirikan industri di dalam negeri. Dalam hal ini, dia memproyeksikan Indonesia bisa memproduksi mobil listrik untuk 2-3 tahun ke depan.

"Jangan sampai kita kehilangan kesempatan lagi. Dulu ada booming minyak, booming kayu kita kehilangan, minerba ini tidak. Minerba harus jadi fondasi kita dalam rangka memajukan bangsa kita," pinta Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya