UMKM Dituntut Siap Go Digital Jika Pandemi Covid-19 Usai

Digitalisasi UMKM sudah menjadi tuntutan pasca pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2021, 20:19 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 20:07 WIB
Pameran produk UMKM asal Banten di MaxxBox Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pameran produk UMKM asal Banten di MaxxBox Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. (dok: Pramita)

Liputan6.com, Jakarta - UMKM Indonesia mengalami pukulan cukup keras selama pandemi COVID-19. Berbagai cara dilakukan oleh UMKM agar dapat bertahan. Umumnya, UMKM di Indonesia banyak berusaha dengan cara offline, online, ataupun kombinasi antara keduanya.

Pada era digital masa kini, para pelaku UMKM dapat melebarkan bisnis mereka dengan jangkauan konsumen yang lebih besar melalui online market place.

Digitalisasi UMKM sudah menjadi tuntutan pasca pandemi Covid-19. Namun, akses internet serta indeks kesiapan digital dari pelaku usaha ini menunjukkan bahwa UMKM ini tidak sepenuhnya siap untuk serta merta beralih ke digital. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat untuk menuju digitalisasi umkm.

Guna meningkatkan sinergitas dalam pemulihan UMKM, Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) ITB melalui kegiatan Goesmart 2021 menyelenggarakan Webinar dengan topik Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Digital Era Society 5.0. Dalam kegiatan ini, PIKKC ITB sebagai akademisi, bekerjasama dengan pemerintah, industri asosiasi serta masyarakat dalam mendukung ekonomi digital melalui sosialisasi berbagai program digital untuk mendukung UMKM go digital.

Kepala PIKKC ITB Suhono Harso Supangkat sebagai peneliti dan akademisi menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat mendukung transformasi UMKM yang lebih efektif dan efisien.

"PIKKC ITB adalah salah satu komunitas yang ingin memahami kondisi perkotaan untuk membantu  komunitas menuju kehidupan yang lebih baik," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Pemerintah sebagai salah satu pengambil kebijakan dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca-pandemi Covid-19 turut mendukung kegiatan ini, antara lain Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala Diskop UKM Kalimantan Barat Ansfridus J Andjioe, Bupati Karangasem I Gede Dana.

Dorongan UMKM go digital telah dicanangkan dan tentu perlu andil semua pihak. Pemerintah turut mendorong peningkatan penunjang  produksi komoditas Kalimantan Barat.

Kemudian mendorong UMKM untuk lebih maju dengan cara terus berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan demikian UMKM yang melakukan transformasi dengan digitalisasi akan dapat bertahan dan bahkan bisa mengambil peluang atau mencari pasar lebih besar di tengah krisis akibat pandemi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemulihan Ekonomi

Perajin paralon bekas
Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan air mancur dari paralon bekas di Abah Matul, Tapos, Depok, Kamis (1/4/2021). Tahun ini, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM kembali disalurkan pada 9,8 juta pelaku usaha dengan besaran RP 1,2 juta per penerima. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

SVP Enterprise Telkomsel Damar Simorangkir menjelaskan bagaimana Telkomsel sebagai industri telekomunikasi dalam mendukung pemulihan ekonomi melalui kebangkitan UMKM.

“Komitmen sangat serius dari telkomsel untuk memberdayakan UMKM dengan memberikan non stop solution berupa  platform berbasis ekosistem sehingga peran Telkomsel sebagai telekomunikasi provider terbesar di Indonesia itu juga kita rasakan hari ini bahwa acara ini terselenggara kerjasama dari ITB dan juga telkomsel” Ungkap Damar.

Kegiatan ini ditutup oleh pemaparan dari I G B Baskara, salah satu peneliti di PIKKC ITB. Ia menyebutkan bahwa digitalisasi UMKM di Indonesia masih memiliki banyak tugas untuk diselesaikan.

“Solusi dalam mengembangkan UMKM digital itu tidak hanya fokus di sisi teknologi, namun perlu lincah untuk menyusun strategi digitization, digitalization menuju transformasi digital melalui literasi digital, digital talenta dan leadership” ungkap Baskara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya