Aset BRI Tembus Rp 1.619 Triliun di kuartal III 2021

Kenaikan aset BRI yang cukup besar di tengah pandemi Covid-19 dikarenakan perseroan melakukan konsolidasi dan integritasi holding ultra mikro.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 14:30 WIB
Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) untuk kedua kalinya selama sepekan menorehkan prestasi terbaiknya di perdagangan bursa saham

Liputan6.com, Jakarta - Aset PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencapai Rp 1.619,77 triliun di akhir kuartal III 2021. Jumlah ini naik 11,87 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, kenaikan aset yang cukup besar di tengah pandemi Covid-19 ini dikarenakan perseroan melakukan konsolidasi dan integritasi holding ultra mikro.

"Aksi korporasi ini nantinya akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI, di antaranya total aset BRI meningkat," jelas Sunarso dalam Laporan Kinerja BRI Kuartal III-2021, Rabu (27/10/2021).

Sunarso melanjutkan, peningkatan aset ini juga karena pertumbuhan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) dan juga penyaluran kredit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyaluran Kredit

Semakin Fokus ke Mikro, BRI Targetkan Komposisi Kredit UMKM Mencapai 85%
Ilustrasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (Dok. BRI)

Realisasi penyaluran kredit pada akhir September 2021 mencapai Rp 1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen secara yoy. Angka ini jauh di atas pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang di angka 2,21 persen.

Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50 persen yoy atau mencapai Rp 848,60 triliun pada akhir September 2021.

Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.

"Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III 2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM, disamping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi," tandasnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya