Siapa Minat, Arab Saudi Buka Lowongan 20 Ribu Tenaga Perawat

Arab Saudi memerlukan tenaga perawat sekitar 20.000 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 12:00 WIB
Melihat Warga Arab Saudi saat Disuntik Vaksin COVID-19
Seorang perawat berbicara kepada seorang pria sebelum memberikan vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi yang diawasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (17/12/2020). Berdasarkan informasi, proses vaksinasi di Arab Saudi akan dilakukan dalam tiga tahap. (AFP/Fayez Nureldine)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, Pemerintah Arab Saudi menawarkan kerja sama penempatan tenaga kerja profesional, khususnya penempatan non-domestic workers. Negara penghasil minyak bumi tersebut memerlukan tenaga perawat sekitar 20.000 orang.

Hal itu disampaikan Menaker Ida usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri SDM dan Pembangunan Sosial, Arab Saudi, Ahmed Al-Rajhi di Dubai, Persatuan Emirat Arab, Kamis (28/10) lalu.

"Pemerintah Arab Saudi memerlukan tenaga perawat sekitar 20.000 yang memiliki kemampuan bahasa Inggris atau bahasa Arab. Kami menyambut baik tawaran pihak Arab Saudi tersebut dan telah menyampaikan kesediaan untuk mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan pihak Arab Saudi," ujar Ida Fauziyah dalam pernyataannya, Senin (1/11).

Lebih lanjut Menaker Ida mengatakan, pertemuan dengan Ahmed Al-Rajhi juga menyinggung tiga permasalahan. Pertama, soal hak perlindungan dan Lingkungan.

"Yakni menyangkut inisiatif reformasi ketenagakerjaan, otentikasi kontrak kerja, proyek atase tenaga kerja, dan program pelindungan pengupahan," bebernya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transformasi Digital

haji
Perawatan jemaah haji di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Kedua, tentang transformasi digital, yakni portal pasar tenaga kerja terpadu “Qiwa”, program verifikasi keterampilan dan penyelesaian sengketa ekosistem “Wedy”. Adapun, pembahasan ketiga mengenai domestic workers, terkait otentikasi aplikasi rekrutmen, asuransi kontrak dan program pelindungan pengupahan.

Sementara itu, Ahmed Al-Rajhi menawarkan pembentukan kerja sama kedua negara di bidang penempatan tenaga kerja sektor formal dalam skema professional examination. Pihak Arab Saudi menyampaikan harapan, agar Indonesia dapat berpartisipasi dalam skema tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya