Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengenang gelaran Regional Conference in Industry Development (RCID) yang pertama kali digelar di Bali pada 2018. Saat itu, ia mengaku semangatnya adalah untuk mengembangkan ekonomi daerah.
“Pertama-tama, Saya mengucapkan selamat kepada Kementerian Perindustrian dan UNIDO, yang telah menyelenggarakan konferensi ini, yaitu “The 2nd Regional Conference on Industrial Development” (The 2nd RCID),” katanya dalam pembukaan RCID, Rabu (10/11/2021).
“Saya masih ingat, ketika saya membuka RCID yang pertama, 3 tahun lalu di Bali, bersama HE Li Yong, Dirjen UNIDO. Saat itu kami memiliki semangat Bersama, untuk membangun industri di daerah, yang dituangkan dalam "Agenda Bali Industri 4.0",” sambungnya.
Advertisement
Dengan semangat tersebut, dan berjalan sejak tiga tahun silam, Menko Airlangga optimistis telah banyak kemajuan dari penerapan ‘Bali Agenda on Industry 4.0’ yang mampu membawa kemajuan daerah.
“Saya berharap pada Konferensi kedua ini, akan ada terobosan dalam komitmen percepatan implementasi Industri 4.0, untuk industri yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana tema dari Konferensi ini,” katanya.
Ia mengatakan, visi bersama, semangat kolaborasi, dan langkah kebersamaan, menjadi kunci utama kebangkitan 4 sektor industri di kawasan Asia Pasifik, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Isu Utama
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pada gelaran G20 mendatang, isu industri baru pertama kali jadi isu utama di sepanjang gelaran G20. Ini kata dia, sebagai salah satu bukti upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“di bawah Ke-Ketua-an (Presidensi) Indonesia di G20, untuk pertama kalinya isu Industri masuk menjadi salah satu isu utama. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan sektor industri ke dalam Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20,” katanya dalam Regional Conference in Industry Development (RCID) ke dua, Rabu (10/11/2021).
Ia mengatakan, TIIWG akan fokus untuk memberikan pemulihan yang kuat bagi ekonomi G20, termasuk dengan membuat kemajuan dalam diskusi G20 tentang Industri 4.0, untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam konteks itu, The 2nd RCID ini dapat dianggap sebagai forum pengantar, untuk membahas isu-isu terkait Industri 4.0, dan mempersiapkan masukan Regional Asia Pasifik untuk dibahas dalam forum G20.
“Melalui konferensi ini, saya sangat mengharapkan, kita semua dapat berbagi pengalaman dan pencapaian, tentang Industri 4.0 di wilayah kita, terutama dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca pandem,” katanya.
Advertisement