Jurus Pemkot Kediri Bawa UMKM Go Digital

salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam recovery ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah memantapkan kesiapan pelaku UMKM untuk go digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2021, 17:21 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2021, 17:10 WIB
UMKM Surabaya
UMKM milik Andy Hwantono, warga Dukuh Setro 7A nomer 21 Surabaya, yang biasanya membuat tas kini banting setir membuat membuat baju hazmat atau Alat Perlindungan Diri (APD). (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kota Kediri berkolaborasi dengan CrediBook, startup yang berfokus pada digitalisasi operasional UMKM, dalam penyelenggaraan pelatihan UMKM secara daring bertajuk UMKM Go Digital: Makin Kredibel dan Cuan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM dalam mengelola usahadengan memanfaatkan teknologi digital. Pelatihan ini diikuti oleh 200 UMKM Kediri dariberagam latar belakang usaha, seperti makanan dan minuman, fesyen dan kriya, jasa, hingga pertanian.

CrediBook dan Pemerintah Kota Kediri menghadirkan pakar yang mengedukasi pesertapelatihan mengenai pengelolaan keuangan usaha, seperti pengelolaan arus kas, utang piutang, serta pembuatan laporan keuangan. UMKM didorong untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapi agar memudahkan pemantauan kondisi usaha hingga dapat mengajukan pinjaman.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya saat kegiatan pelatihan, mengapresiasi upaya CrediBook dalam program UMKM Go-Digital: Makin Kredibel dan Cuan untuk mengakselerasi kapasitas keuangan dan digital pelaku usaha di Kediri.

Abdullah menyatakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam recovery ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah memantapkan kesiapan pelaku UMKM untuk go digital.

Pemerintah Kota Kediri berupaya semaksimal mungkin untuk terus mendampingi danmenggandeng mitra untuk para pelaku UMKM Kota Kediri agar bisa lebih baik dan lebih besarlagi ke depan.

“Kita bekerjasama dengan platform e-commerce untuk akselerasi pelaku UMKM onboarding diekosistem digital. Kemudian terkait digitalisasi pembayaran, Pemkot Kediri juga bekerjasamadengan Bank Indonesia untuk terus memperluas penggunaan QRIS di kalangan pelaku UMKM,” jelas Wali Kota Kediri.

Disampaikannya pula, banyak pelaku usaha yang belum bisa memisahkan keuangan pribadidan keuangan bisnis. Pencatatan keuangannya masih dijalankan secara manual di kertas. Untuk itu, upaya Pemerintah Kota Kediri saat ini yaitu berkolaborasi dengan CrediBook untukmengatasi salah satu tantangan pengembangan UMKM terkait pengelolaan keuangan.

“Ketika skala bisnis makin besar dan order makin banyak, saya yakin pencatatan manual seperti itutidak akan efektif lagi. CrediBook membuka kelas bagi pelaku UMKM, bagaimana mengeloladan mencatat keuangan secara proper agar bisnisnya makin profitable dan berkembang,” tuturnya.

Wali Kota Kediri berpesan agar para pelaku UMKM dapat terus mengembangkan sayap dan merubah strategi marketnya untuk go digital. Sekaligus, Wali Kota Kediri berharap para pelaku UMKM di Kota Kediri bisa teredukasi dan terasah digital skill-nya dengan pelatihan- pelatihanyang diselenggarakan Pemerintah Kota Kediri.

“Semoga pelatihan ini tidak hanya kali ini,namun ada pelatihan-pelatihan lagi karena ada UMKM-UMKM yang belum mengerti. Mudah-mudahan kita bisa besar bersama-sama,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Melek Keuangan dan Teknologi

Pemerintah Kota Kediri menggandeng CrediBook untuk menggelar pelatihan bagi UMKM (Dok. CrediBook)
Pemerintah Kota Kediri menggandeng CrediBook untuk menggelar pelatihan bagi UMKM (Dok. CrediBook)

Lebih lanjut, CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans berterima kasih atas sinergi bersama Pemerintah Kota Kediri yang memiliki visi sejalan untuk mengajak UMKM melek keuangan dan teknologi digital.

“CrediBook bangga dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri dalam menghadirkan program pelatihan ini. Pelatihan di bidang literasi keuangan dan penggunaan teknologi digital akan membantu UMKM Indonesia naik kelas serta turut merasakan keuntungan dari tingginya nilai ekonomi internet Indonesia yang diprediksi akanmenyentuh angka USD 70 miliar di tahun 2021 ini,” ungkap Gabriel.

Sebagai perusahaan teknologi, CrediBook menghadirkan aplikasi pencatatan dan manajemenkeuangan yang dapat digunakan gratis oleh pelaku UMKM.

“Saya dan teman-teman pendiri membangun CrediBook untuk membantu UMKM Indonesia bersaing di era digital. Saat ini, UMKM harus bisa mengambil keputusan bisnis secara cepat dan akurat. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah pelaku usaha mengambil keputusan. Aplikasi CrediBook membantu memudahkan UMKM mencatat keuangan usahanya kapan saja dan dimana saja,” kata Gabriel.

CrediBook dilengkapi dengan layanan yang komplit untuk pengelolaan keuangan UMKM. Mulai pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pembayaran, sampai memisahkan pembukuan pribadi dan usaha dalam satu aplikasi.

“CrediBook selalu terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan. Melalui upaya edukasi kolaboratif, seperti sinergi dengan Pemerintah Kota Kediri ini, kami optimis bisa meningkatkan semakin banyak UMKMyang on-board ke layanan digital,” tutup Gabriel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya