Cerita Penjual Produk Olahan Susu Mampu Bertahan Lawan Pandemi Covid-19

Ade Nurhayati pemilik usaha olahan susu dari Kota Tasikmalaya adalah salah satu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2021, 21:52 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 21:52 WIB
Usaha olahan susu dari Kota Tasikmalaya adalah salah satu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19
Usaha olahan susu dari Kota Tasikmalaya adalah salah satu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Ade Nurhayati, pemilik usaha olahan susu dari Kota Tasikmalaya adalah salah satu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Ade yang sebelumnya mengandalkan penjualan di sekolah-sekolah, dan toko oleh-oleh, jatuh terpuruk karena sekolah dan tempat wisata tutup.

Namun hal itu tak membuatnya menyerah. Ade berhasil bertahan dengan mengoptimalkan penjualan online dan bergabung dengan komunitas UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto. Seiring pandemi yang kian terkendali, usahanya kini mulai kembali bergeliat.

Sebelum pandemi, Ade yang menjual produk olahan susu seperti stick Yogurt, yogurt murni kemasan botol, dan permen karamel susu, sempat memiliki 30 freezer yang ditaruh di sekolah-sekolah di wilayah Tasik, Ciamis, hingga Pangandaran. Ade juga menitip jualkan produk permen karamel susu dan yogurt nya ke sejumlah toko oleh-oleh.

Namun sejak pandemi melanda dan pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh untuk mencegah penyebaran Covid di sekolah, usahanya terhenti. 30 Freezer yang ia miliki, tidak terpakai. Toko oleh-oleh pun sepi karena tempat wisata ditutup dan mobilitas warga dibatasi.

Sebelum pandemi, Ade bisa menjual 60-100 liter yogurt per hari. Setelah pandemi ia mengaku perhari hanya bisa menjual sekitar 40 liter.

"Itu juga bersyukur masih bisa kejual. Sebelum pandemi omset sampai 30 juta perbulan, setelah pandemi paling besar cuma 10 juta perbulan," keluhnya. Ade juga terpaksa mengurangi jumlah karyawannya dari enam orang menjadi tinggal setengahnya.

Meski demikian, Ade tak begitu saja menyerah pada keadaan. Beradaptasi dengan keadaan, Ade mulai mencoba mengoptimalkan penjualan secara online melalui Instagram dan Whatsapp. Walau belum bisa sebesar penjualan sebelumnya namun cara itu mampu membuatnya bertahan.

Kini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dilonggarkan, seiring dengan pandemi yang makin terkendali. Hal itu berdampak positifnya pada usaha Ade.

" Sekarang toko oleh-oleh itu lagi bagus-bagusnya, karena pelonggaran PPKM, pariwisata udah hidup lagi. Jadinya jualan juga bisa nafas lagi," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Optimalkan Jualan Online

Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online. Kredit: athree23 via Pixabay

Kedepan, Ade berencana untuk lebih mengoptimalkan lagi penjualan online dan membuka kesempatan untuk bermitra dengan reseller.

Ia mulai belajar kiat-kiat untuk memasarkan produk secara online dan ikut bergabung dalam komunitas UMKM usAHA binaan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Ade bergabung dalam komunitas UMKM usAHA karena diajak seorang teman. Ia tertarik karena ada program pelatihan untuk UMKM. Dari program pelatihan online tersebut, Ade mengaku mendapat ilmu baru dalam pengelolaan usaha. Manfaat lain yang didapatnya adalah ia bisa berbagi ilmu dan informasi dengan sesama pelaku UMKM.

Usaha Ade juga terpilih untuk diikutkan dalam program usAHA Kita. UMKM terpilih ini dibantu promosi dengan program digital marketing yang dilakukan team UMKM usAHA. Ade juga mendapatkan bantuan 50 tumbler yang bisa ia gunakan sebagai alat promosi penjualan produknya.

"Semenjak dipromosiin itu, jadi banyak yang order. Ada dari Garut, Bandung, Jakarta, Bekasi. Itu mereka beli dari Instagram semua. Beda banget waktu sebelum dipromosiin lah pokoknya," pungkas Ade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya