Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen, yang merupakan inflasi tertinggi sepanjang tahun 2021.
“Untuk tahun 2021 ini. Saya sampaikan bahwa secara month to month pada bulan November terjadi inflasi sebesar 0,37 persen. Dan ini kalau kita perhatikan selama tahun 2021 merupakan inflasi yang tertinggi di tahun 2021,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi Pers Rilis BPS, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga
Sementara, inflasi tahun kalender Januari-November 2021 menjadi sebesar 1,30 persen (year to date/ytd), dan inflasi tahun ketahun menjadi sebesar 1,75 persen juga tertinggi.
Advertisement
“Sedangkan untuk inflasi salah secara year on Year di bulan November ini tercatat sebesar 1,75 persen dan ini juga tinggi sepanjang tahun 2021. Jadi baik secara month to month maupun year on year inflasi November tahun 2021 ini merupakan inflasi tertinggi di tahun 2021,” jelasnya.
Margo menerangkan, perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan November 2021 secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota pada November 2021 ini terjadi inflasi sebesar 0,37 persen.
“Kalau kita perhatikan dari 90 kota yang kita pantau perkembangan harganya, terdapat 84 kota itu mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inflasi Tertinggi
Inflasi tertinggi terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, terjadi inflasi sebesar 2,01 persen. Komoditas penyumbang inflasi di Sintang, diantaranya adalah bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen. Kemudian telur ayam ras inflasinya 0,23 persen dan kacang panjang inflasi 0,19 persen.
Sedangkan dari 6 kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Komoditas penyumbang deflasi di Kotamobagu adalah adanya penurunan harga untuk daun bawang, ikan cakalang, cabe rawit, dan kangkung dan masing-masing memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,53 persen.
Advertisement