Dibayangi Omicron, Jokowi Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal VI 2021 Lebih Baik

Presiden Jokowi menyampaikan, saat ini, perekonomian Indonesia telah berangsur-angsur pulih pasca terdampak pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2021, 10:35 WIB
Diterbitkan 11 Des 2021, 10:00 WIB
Jokowi Dialog Ekonomi dengan Para Pelaku Pasar Modal
Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan, saat ini, perekonomian Indonesia telah berangsur-angsur pulih pasca terdampak pandemi Covid-19. Dia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal IV-2021 bisa tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.

"Bahkan, (ekonomi) tumbuh sangat baik," ujar Jokowi dalam paparannya yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12).

Jokowi menerangkan, prospek cerah pertumbuhan ekonomi domestik tercermin dari berbagai indikator. Antara lain melesatnya penerimaan negara baik dari sektor perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan November 2021 mampu berada di level 53,9. Level tersebut mengindikasikan kinerja manufaktur domestik dalam skala ekspansif.

"Di dilihat dari berbagai indikator itu pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kuartal keempat (2021) akan jauh lebih kuat dari kuartal ketiga yang sangat dipengaruhi Delta varian," tekannya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Varian Omicron

FOTO: Indonesia Dipastikan Alami Resesi
Suasana arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Meski begitu, dia meminta semua pihak untuk tetap disiplin protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas sosial maupun ekonomi. Menyusul penyebaran varian virus Corona jenis baru, yakni Omicron yang tengah menghebohkan dunia.

"Karena varian Omicron lebih mudah menular," pungkasnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya