Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Pertashop dapat menjaga kelestarian lingkungan di wilayah pedesaan, sebab Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual berkualitas tinggi sehingga rendah emisi.
General Manager Pertamina Region Jawa Bagian Barat Waljiyanto, kehadiran Pertashop dengan konsep One Village One Outlet (OVOO) dimaksudkan agar di satu desa atau kecamatan minimal tersedia satu outlet Pertashop.
"Kita berharap konsep OVOO ini hadir sebagai bisnis yang komplit dan lengkap di satu wilayah. Targetnya kalau bisa di setiap kecamatan ada outlet Pertashop. Apalagi untuk membangun SPBU kan mahal serta perlu lahan yang luas, maka sebagai solusi diciptakanlah Pertashop ini," kata Waljiyanto, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Advertisement
Wijayanto menambahkan, kehadiran Pertashop di wilayah-wilayah pedesaan dengan hanya menjual bahan bakar dengan kualitas terbaik yakni Pertamax, sehingga masyarakat pedesaan juga bisa menikmati BBM dengan kulitas terbaik dengan emisi rendah.
"Karena kita ingin langit kita tetap biru, tidak hanya racunnya. Meskipun harganya lebih mahal dari BBM beroktan lebih rendah tapi secara jangka panjang lebih hemat, karena spare-partnya akan lebih awet kalau pakai Pertamax," paparnya.
Dia melanjutkan, tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, penggunaan Pertamax yang dijual Pertashop juga dapat membuat mesin kendaraan lebih baik dengan pembakaran mesin yang lebih bersih sehingga secara jangka panjang akan lebih awet.
Dalam menjalankan Pertshop tersebut, Pertamina akan membangun sistem bisnis. Jika mitra berkenan, maka di lokasi Pertashop ini juga akan ada Enduro Ekspres yang menyediakan pelumas untuk kendaraan roda dua dan juga LPG.
"Jadi Pertamina benar- benar ingin memberikan satu bentuk bisnis yang lengkap kepada mitra kita," ucap Waljiyanto.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investasi Bangun Pertashop hanya Rp 250 Juta
Pada kesempatan itu ia juga menjelaskan, bahwa saat ini investasi untuk membangun sebuah Pertashop di luar tanah hanya berkisar Rp 215 - 250 juta.
"Sedangkan untuk modal kira-kira sekitar Rp 50 juta, jadi hitungannya sekitar Rp 300 hingga 350 juta dan ini urusnya gampang karena hanya lewat website," katanya.
Wijayanto pun meminta masyarakat yang berminat menjadi mitra Pertashop agar langsung menghubungi pihak Pertamina secara resmi, agar tidak dikenakan biaya tambahan yang tidak resmi.
"Jangan lewat macam-macam apalagi broker. Dan yang harus dipahami bahwa ijin dari Pertamina itu gratis. Jangan percaya kalau ada yang bilang harus bayar, karena tidak ada seperti itu. Persyaratan yang pasti punya modal dan harus mau kerja sama dengan Pertamina," paparnya.
Wijayanto mengungkapkan, bahwa untuk tahun 2021 Jawa Bagian Barat ditargetkan membangun sebanyak 3 ribu unit SPBU Pertashop. Namun saat ini baru ada 200an yang sudah terbangun.
"Lambannya pembangunan ini karena terbentur dengan masalah lahan. Karena di Jawa Bagian Barat ini tanah relatif mahal maka paling visibel Pertashop ini harus dibangun di daerah pedesaan,"tutupnya.
Advertisement