11 Juta Orang Bepergian saat Nataru, Begini Strategi Pemerintah Cegah Covid-19 Naik

Indonesia mencatat penambahan 136 kasus Covid-19 pada Kamis (23/12).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Des 2021, 23:09 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 18:42 WIB
FOTO: Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Indonesia
Aktivitas warga terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/6/2021). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan membenarkan adanya 145 kasus variant of concern. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat penambahan 136 kasus Covid-19 pada hari ini, pada 23 Desember 2021. Total jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia kini mencapai 4.261.208.

Dikutip dari laman Covid19.go.id, Kamis (23/12/2021), sebelumnya, pada Kamis pagi, kasus COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia masih terpantau 4.261.072. Sebanyak 4.112.524 pasien positif dinyatakan sembuh atau mencapai 96,5 persen.

Sementara pasien yang meninggal mencapai 144.042 jiwa atau 3,4 persen, dengan penambahan 8 orang yang meninggal dunia.

Dari 34 provinsi, 864.780 orang positif COVID-19 di DKI Jakarta, diikuti Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 708.683 kasus. Kasus tertinggi ketiga Corona berada Jawa Tengah dengan jumlah kumulatif 486.802 orang.

Kemudian, kasus COVID-19 tertinggi keempat dan kelima adalah di Jawa Timur dengan jumlah kumulatif  399.921 serta Kalimantan Timur 158.314 orang.

Terkait capaian vaksinasi, sebanyak 154.494.115 orang telah disuntik vaksin dosis pertama, atau bertambah 990.430 orang hari ini.

Sementara itu, 109.257.071 orang telah menerima suntikan dosis kedua, atau bertambah 717.016 orang hari ini.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, melakukan peninjauan arus lalu lintas di wilayah tempat wisata puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/12/2021).

Dengan situasi pandemi terkini, pemerintah akan melakukan pengecekan pengetatan protokol kesehatan secara acak pada periode Natal dan Tahun Baru. Upaya itu akan menyasar jalan-jalan menuju lokasi wisata hingga pusat perbelanjaan atau mal.

Menhub menyebut upaya itu dilakukan untuk memastikan pengendalian mobilitas dan pengetatan prokes diterapkan dengan baik.

Dijelaskannya, masyarakat perlu waspada bahwa di masa libur Nataru ini akan ada sekitar 11 juta orang bepergian dan adanya varian Omicron yang sudah ada di Indonesia.

"Pesan utama pada Nataru ini yaitu pengetatan prokes. Kalau bisa di rumah saja itu lebih baik, tetapi kalau mau bepergian jarak jauh, harus vaksin dua kali dan tes antigen 1x24 jam," terang Menhub Budi.

 

Peninjauan Arus Lalu Lintas di Tempat Wisata

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”.  (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”. (Foto: Kemenhub)

Peninjauan dilakukan untuk mengecek fasilitas pos pengamanan dan pelayanan, yang telah disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas di masa libur Nataru, khususnya di tempat wisata.

Sekaligus meninjau kegiatan vaksinasi massal se-Indonesia yang diselenggarakan Kepolisian RI di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, yang menargetkan 1,2 juta dosis vaksin untuk mengejar target 70 persen tingkat vaksinasi nasional pada akhir tahun.

Menko Muhadjir mengingatkan, kepada masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh di masa libur Nataru, agar sudah melakukan vaksin dosis lengkap dan melakukan tes antigen 1x24 jam.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pada akhir tahun ini, tingkat vaksinasi di seluruh Indonesia harus sudah 70 persen," kata Menko Muhadjir.

Kapolri menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan pos-pos pengamanan di sejumlah titik di masa libur Nataru, untuk memastikan pengawasan pengetatan prokes berjalan dengan baik di lapangan.

“Apa yang dilakukan ini dalam rangka mengantisipasi, karena usai libur Nataru tahun lalu terjadi kenaikan kasus Covid-19 sekitar dua setengah kali lipat,” tuturnya.

Pada pos pengamanan disiapkan gerai vaksin yang bisa digunakan masyarakat untuk melakukan vaksinasi jika belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Selain itu, juga disiapkan tempat isolasi sementara, jika diketahui ada yang positif Covid-19. “Di rest area juga telah disiapkan pos pengamanan, untuk melakukan pengecekan melalui aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya