Liputan6.com, Jakarta - Harta para orang terkaya dunia bertambah hingga USD 1 triliun (Rp 14,3 kuadriliun) pada tahun lalu. Di posisi jawara, Elon Musk, orang terkaya di dunia memperoleh hampir USD 118 miliar hanya dalam 12 bulan terakhir.
Dikutip dari laman CNN Business, Rabu (5/1.2022) Bloomberg's Billionaires Index menunjukkan miliarder lainnya yang bertambah kaya adalah pengusaha produk fashion mewah, Bernard Arnault dengan kekayaan yang naik hingga USD 62,7 miliar.
Baca Juga
Kekayaan Co-Founder Google, Larry Page dan Sergey Brin masing-masing naik hingga USD 47 miliar dan USD 45 miliar.
Advertisement
Tahun 2021 dapat diingat sebagai tahun bagi para pekerja, berkat kenaikan upah dan upaya serikat pekerja baru didorong oleh pasar tenaga kerja yang ketat.Â
Namun, seiring bertambahnya kekayaan para orang terkaya ini, terdapat hal memilukan. PBB memperkirakan 150 juta orang jatuh miskin pada tahun 2021.
Keuntungan astronomis sebesar 0,001 persen di dunia menggarisbawahi luasnya kesenjangan kekayaan antara pekerja dan orang-orang dengan posisi eksekutif serta pemegang saham yang mereka layani.
Tahunn 2021 juga disebut-sebut sebagai waktu yang tepat untuk menjadi kaya. Berkali-kali, Wall Street mengabaikan kekhawatiran tentang inflasi, kemacetan rantai pasokan, dan varian COVID-19 baru untuk menjaga keramaian pasar ekuitas.
Di sisi lain, beberapa miliarder berutang esar kepada Federal Reserve, yang menggelontorkan puluhan miliar dolar ke pasar keuangan setiap bulan sambil mempertahankan suku bunga yang mendekati nol — kebijakan moneter yang dirancang untuk membuat uang tunai bergerak di pasar keuangan ketika pandemi mengguncang ekonomi global pada tahun 2020.
Kekayaan Bersih 500 Miliarder di Dunia Naik
Menurut Bloomberg, kekayaan bersih gabungan dari 500 miliarder dalam indeksnya sekarang melebihi USD 8,4 triliun.
Jumlah itu pun melebihi produk domestik bruto negara mana pun di dunia kecuali Amerika Serikat dan China.
Menurut CNN, oroposal anggota parlemen AS tentang pajak miliarder yang menuai pro dan kontra, agak tidak mengejutkan, oleh miliarder besar seperti Elon Musk.
Diketahui bahwa CEO Tesla tersebut sangat vokal dalam menentang pajak pada orang kaya untuk mendanai program sosial yang lebih kuat.
Sejak pandemi dimulai, miliarder di Amerika telah melihat kekayaan kolektif mereka melonjak lebih dari 70 persen - naik menjadi lebih dari USD 5 triliun, menurut sebuah laporan oleh American for Tax Fairness dan Institute for Policy Studies Program on Inequality, yang menganalisis data Forbes.
Advertisement