Pemilik E-commerce Raksasa Terlempar dari Kursi Orang Terkaya di Singapura

CEO Sea Limited yang berbasis di Singapura, Forrest Li mengalami penurunan kekayaan terbesar.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jan 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2022, 21:00 WIB
Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Forrest Li, pria yang pernah menjadi orang terkaya di Singapura ini mengalami penurunan kekayaan terbesar di dunia.

Dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (6/1/2022) Bloomberg Billionaires Index menunjukkan bahwa kekayaan ketua dan Chief Executive Officer Sea Limited, telah menurun hampir USD 11 miliar sejak penerimaan penyimpanan perusahaannya di AS mencapai puncaknya pada 19 Oktober 2021.

Setelah meningkatnya persaingan dan kerugian laba yang lebih luas, pukulan terbaru datang ketika Tencent Holdings Ltd memotong sahamnya pada Sea Limited - mendorong kemerosotan terburuk dalam hampir dua tahun.

Forest Li menjadi orang terkaya atau miliarder Singapura 2021 lalu karena perusahaannya melihat lonjakan permintaan untuk game dan belanja online di tengah pandemi COVID-19.

Tetapi kemajuan itu menurun drastis ketika Sea Limited menghadapi masalah profitabilitas di tengah persaingan yang ketat dan debut publik saingannya.

Bahkan sebelum langkah Tencent, ADR Sea Limiter telah turun 39 persen dari level tertinggi pada Oktober 2021.

Pada Rabu (5/1), saham Sea Limited turun lagi 6,6 persen menjadi ditutup pada USD 184,72 di New York.

Tencent mengatakan pada Selasa (4/1) bahwa pihaknya memotong kepemilikan Sea Limited menjadi 18,7 persen dari 21,3 persen, dengan hak suaranya menurun menjadi di bawah 10 persen.

Langkah tersebut mengikuti pernyataan sebelumnya dari Sea Limited yang mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk meningkatkan hak suara dari saham Kelas B

Dan bahwa Tencent akan mengubah semua saham tersebut menjadi saham Kelas A, sehingga Forest Li menjadi pemilik dari semua sekuritas Kelas B yang beredar. 

Sekilas Tentang Sea Limited

Aktivitas Warga Singapura Saat Diselimuti Kabut Asap
Warga beraktivitas saat kabut asap menyelimuti kota Singapura (15/9/2019). Akibat kabut asap yang terjadi di kota tersebut membuat Grand Prix Formula 1 di Singapura pekan depan, 20-22 September 2019, terancam batal. (AFP Photo/Roslan Rahman)

Sea Limited, perusahaan yang berbasis di Singapura dan diperdagangkan di AS, menjadi salah satu perusahaan dengan nilai tertinggi di Asia Tenggara berkat keberhasilan platform e-commerce Shopee dan game seluler Free Fire, yang telah melampaui 1 miliar unduhan di Google Play.

Gang Ye dan David Chen, yang memulai perusahaan tersebut dengan Forest Li pada tahun 2009, memiliki kekayaan masing-masing senilai sekitar USD 6 miliar dan USD 2 miliar.

Forest Li sekarang memiliki kekayaan sebesar USD 11 miliar, dengan kekayaannya merosot lebih dari USD 2 miliar dalam dua hari terakhir saja.

Dia adalah orang terkaya ketiga di Singapura, setelah Li Xiting dari pembuat peralatan medis Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics Co. dan Goh Cheng Liang dari Nippon Paint Holdings Co. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya