Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat Tangani Darurat Banjir Jayapura

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo tengah berada di Jayapura untuk mengambil langkah-langkah cepat penanganan darurat pasca banjir.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jan 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 20:00 WIB
Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua yang terjadi sejak Kamis 6 Januari 2022 malam.

Bencana banjir utamanya melanda sejumlah distrik di Kota Jayapura dan sekitarnya, seperti Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan, jumlah alat yang dikerahkan Kementerian PUPR melalui balai-balai yang ada di Jayapura sebanyak 12 unit dump truck, 3 excavator mini, dan 2 excavator besar.

"Kami juga mendapatkan bantuan tambahan alat berat dari Kepolisian sebanyak 3 unit excavator besar dan 1 loader, serta 2 dump truck dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura," terang Endra dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Untuk penanganan langsung, saat ini Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo bersama Direktur Sungai dan Pantai Bob A Lombogia serta Direktur Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Adenan Rasyid tengah berada di Jayapura untuk mengambil langkah-langkah cepat penanganan darurat pasca banjir. Salah satunya pengerahan alat berat untuk pembersihan sampah di sungai-sungai dan di ruas-ruas jalan terdampak.

Ditambahkan Endra, untuk penanganan jangka pendek, pemerintah tengah mengkaji untuk segera menormalisasi tiga sungai, yakni Siborgonyi (1,9 km), Acai (1,6 km) dan Makanoay (0.66 km).

"Normalisasi sungai perlu dilakukan sebab berdasarkan hasil evaluasi Tim Kementerian PUPR di lapangan, salah satu penyebab banjir adalah terjadinya sedimentasi sungai dan penyumbatan sampah pada Daerah Aliran Sungai sehingga hujan deras yang turun menyebabkan sungai meluap," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jalan Nasional

Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)

Selanjutnya, juga telah dilakukan penanganan pembersihan beberapa ruas jalan yang terdampak banjir.

"Terdapat 4 ruas jalan nasional yang terdampak, yaitu Jl Kelapa Dua, Abepura ruas Batas Kota Jayapura/Kabupatsn Keerom, ruas Jayapura-Sentani, dan Jalan Raya Abepura (Abepura). Saat ini semua ruas tersebut sudah dilakukan pembersihan dengan alat berat dan sudah dapat dilalui kendaraan dengan lancar," jelasnya.

Untuk penanganan jangka panjang, Kementerian PUPR merencanakan akan membangun sejumlah infrastruktur untuk konservasi air dan pengendalian banjir.

"Diantaranya kami usulkan pembangunan kolam retensi di Kawasan Organda Baru, pembangunan parapet di Sungai Acay dan Sungai Siborgonyi, serta pembangunan checkdam di hulu Sungai Makanoay," paparnya.

 

Korban Jiwa

Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Papua. (Dok Kementerian PUPR)

Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selain banjir, hujan deras di Jayapura juga menyebabkan terjadinya tanah longsor. Sejauh ini tercatat 7 orang korban jiwa atas bencana hidrometeorologi yang terjadi di Jayapura di awal tahun 2022 ini.

Selain korban jiwa, bencana juga menyebabkan ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya dan menempati lokasi-lokasi pengungsian. Berdasarkan informasi Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, terdapat lebih dari 1.000 warga yang mengungsi.

Saat ini proses penanganan bencana banjir masih terus dilakukan Kementerian PUPR bekerja sama dengan tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, BPBD Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura, relawan dan warga setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya