Dirut Garuda Indonesia Dukung Erick Thohir Bongkar Korupsi di Perusahaan

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra angkat bicara mengenai lawatan Menteri BUMN Erick Thohir ke Kejaksaan Agung RI, Selasa (11/1/2022).

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Jan 2022, 15:12 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 15:10 WIB
Komut dan Dirut Paparkan Semangat Baru Garuda Indonesia
Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dalam perkenalan tersebut Triawan dan Irfan memaparkan program program baru untuk pembenahan Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra angkat bicara mengenai lawatan Menteri BUMN Erick Thohir ke Kejaksaan Agung RI, Selasa (11/1/2022).

Ia mengaku akan mendukung terus upaya penyelidikan lanjutan oleh Kejagung RI.

“Kami tentunya memastikan akan mendukung penuh penyelidikan tersebut dan akan menindaklanjuti setiap keperluan penyelidikan yang disampaikan sebagai bagian dari upaya penegakan good corporate governance (GCG),” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (11/1/2022).

Irfan menegaskan Garuda berkomitmen untuk mendukung setiap upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas Perusahaan dalam setiap aktivitas bisnisnya. Ini selaras dengan upaya Kementerian BUMN RI untuk memastikan praktik bisnis di lingkungan BUMN sesuai dengan prinsip GCG.

“Hal tersebut yang juga turut menjadi aspek fundamental dalam misi transformasi Perusahaan yang tengah kami jalankan saat ini guna menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang sehat tidak hanya dari sisi kinerja keuangan dan operasional,” katanya.

“Akan tetapi turut ditunjang oleh fondasi tata kelola Perusahaan yang juga sehat dan solid dalam mengakselerasikan kinerja usaha ke depannya,” imbuh Irfan.

Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir menyambangi Kejaksaan Agung RI guna menyerahkan data tambahan terkait dugaan korupsi di Garuda Indonesia. Khususnya, kali ini mengenai penyewaan pesawat jenis ATR 72-600. 

"Garuda ini kan lagi proses restrikturisasi, tapi kita ketahui juga ada data valid, memang dalam pesawat terbang dan leasing ada indikasi korupsi dengan merek yang berbeda khususnya hari ini adalah ATR 72-600," katanya saat konferensi pers, Selasa (11/1/2022). 

Ia menambahkan, kedatangannya ke Kejaksaan Agung RI itu untuk melengkapi data terkait dugaan korupsi tersebut. Ia pun pembantah, tujuan kedatangannya untuk melaporkan personal tertentu. 

"Ini rentu kami serahkan bukti-bukti audit investigasi. Bukan tuntutan, karena sekarang era-nya bukan saling nuduh," kata dia. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bersih-Bersih BUMN

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri BUMN Erick Thohir mencium dugaan korupsi yang terjadi di tubuh PT Garuda Indoneisa (Persero) Tbk. Terbaru, Menteri Erick menyambangi kantor Kejaksaan Agung RI guna melengkapi data-data dugaan tersebut.

Ia menyebut, lawatannya terkait Garuda Indonesia itu sebagai lanjutan upaya restrukturisasi yang kini tengah dijalankan. Sebelumnya, Menteri Erick mengatakan maskapai pelat merah ini memang jadi perhatian khusus dalam rangka ‘bersih-bersih’ BUMN.

“Kita sinkronisasi data dan ini kita harapkan juga tidak hanya untuk kasus garuda, ini banyak juga hal-hal lain yang kita akan dorong ke kejaksaan (agung) yang akan kita dorong untuk kasus-kasus di BUMN,” kata dia dalam konferensi pers, Selasa (11/1/2022).

“Dan saya rasa ini sudah saatnya memang oknum-oknum yang ada di BUMN memang harus dibersihkan dan inilah memang tujuan utama kita terus menyehatkan daripada BUMN tersebut,” imbuh Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya