Allo Bank Masuk Ekosistem Mega Corpora

Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menilai, bank digital membutuhkan bank konvensional untuk menunjang operasionalnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2022, 19:43 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 19:43 WIB
Pengusaha Chairul Tanjung hadiri konferensi pers PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Selasa (11/1/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Pengusaha Chairul Tanjung hadiri konferensi pers PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Selasa (11/1/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan bergabung dalam ekosistem Mega Corpora sebagai Kelompok Usaha Bank (KUB). PT Bank Mega Tbk (MEGA) yang memimpin.

Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menilai, bank digital membutuhkan bank konvensional untuk menunjang operasionalnya.

"Jadi KUB nya Mega Corpora, leading bank nya Bank Mega. Kami akan berkolaborasi secara erat antara BAnk Mega, Allo Bank, Bank Syariah Mega, dan BPD yang di mana kami sebagai pemegang sahamnya,” ujar CT di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Bank-bank dalam KUB Mega Corpora juga akan difasilitasi untuk memiliki aplikasi sebagai penunjang operasional bank.

Selain itu, diharapkan pengembangan aplikasi untuk bank-bank dalam KUB Mega Corpora diharapkan dapat membantu memaksimalkan pelayanan untuk nasabah.

Di sisi lain, lantaran bank digital memiliki cabang yang terbatas, bahkan nyaris tidak ada, Bank Mega di sini bisa berperan untuk menyediakan fasilitas tarik tunai lewat mesin ATM yang dimiliki Bank Mega.

"Bank digital membutuhkan ‘bank lain’ yang merupakan core nya, yakni bank yang bisa jadi partner. Dalam hal ini kami beruntung karena punya Bank Mega, di mana nanti hal-hal terkait money market, treasury dan lain sebagainya itu bisa berkolaborasi,” kata CT.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BBHI

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Januari 2022, saham BBHI naik 7,35 persen ke posisi Rp 7.300 per saham.

Saham BBHI dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 7.000 per saham. Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 8.100 dan terendah Rp 7.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 32.297 kali dengan volume perdagangan 413.699. Nilai transaksi Rp 320,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya