China Masih Jadi Tujuan Ekspor Utama RI di Desember 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis secara resmi tingkat ekspor pada Desember 2021.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 17 Jan 2022, 13:50 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 13:50 WIB
Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Sebuah kapal bersandar di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Penyebab kinerja ekspor sedikit melambat karena dipengaruhi penurunan aktivitas manufaktur dan mitra dagang utama, seperti AS, China, dan Jepang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis secara resmi tingkat ekspor pada Desember 2021. Tercatat sektor nonmigas masih mendominasi ekspor dari Indonesia dengan Tiongkok yang masih memuncaki tujuan ekspor nonmigas tersebut.

Kepada BPS, Margo Yuwono menuturkan tingkat ekspor nonmigas pada Desember 2021 tercatat sebesar USD 21,28 miliar atau turun dari ekspor nonmigas pada November 2021 yang tercatat USD 21,51 miliar.

Namun angka ini meningkat jika dibandingkan Desember 2020 atau secara year on year. Peningkatan terjadi sebesar 35,30 persen dari Desember 2020 lalu.

Margo menampilkan, pangsa ekspor nonmigas masih didominasi oleh Tiongkok yang mencatatkan sebesar USD 5,10 miliar atau 23,97 persen dari keseluruhan ekspor nonmigas. Kemudian diikuti Amerika Serikat sebesar USD 2,64 miliar atau sekitar 12,41 persen. Dan Jepang dengan USD 1,70 miliar atau 7,96 persen.

Kemudian, India dengan 5,58 persen, Malaysia dengan 4,56 persen, Korea Selatan dengan 3,62 persen, Singapura dengan 3,55 persen, Taiwan dengan 2,83 persen, Thailand dengan 2,69 persen dan Belanda dengan 2,25 persen.

“Karena kalau kita gabungkan negara-negara yang tergabung di ASEAN itu sharenya 18,49 persen atau setara USD 3,93 miliar. Sedangkan ke Uni Eropa sharenya 8,03 persen setara dengan USD 1,71 miliar,” tutur Margo.

 


Pangsa Impor

Neraca Perdagangan RI
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, di sektor pangsa impor sendiri, Margo menyebut negara terbesar asal impor Indonesia masih diduduki oleh Tiongkok. Catatannya sekitar USD 6,23 miliar atau 34,68 persen dari total impor nonmigas pada Desember 2021.

Diikuti Jepang dengan USD 1,34 miliar atau 7,45 persen, dan Amerika Serikat dengan USD 940 Juta atau 5,25 persen.

Kemudian diikuti Australia dengan 5,08 persen, Thailand dengan 4,92 persen, Singapura dengan 4,88 persen, Korea Selatan dengan 4,81 persen, India dengan 3,56 persen, Malaysia dengan 3,15 persen, dan Taiwan dengan 2,25 persen.

“Kalau kita kelompokan menurut negara Asean itu share sudah 16,37 persen artian kita tergantungkan dengan ASEAN itu 16,37 persen atau setara dengan USD 2,94 miliar. Kemudian dengan Uni Eropa sebesar 7,35 persen atau pada Desember 2021 ini sebesar USD 1,32 miliar,” terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya