Bulog: Stok Beras hingga Kuartal I-2022 Aman

Perum Bulog menjamin pasokan dan stok beras nasional aman sepanjang kuartal I-2022

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 14:30 WIB
Stok Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun 2021
Aktivitas bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog menjamin pasokan dan stok beras nasional aman sepanjang kuartal I-2022. Pada periode ini, perusahaan pelat merah ini memperkirakan mampu menyerap beras hingga 4,14 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, berdasarkan pengolahan data BPS dan pengamatan di lapangan, produksi terjadi di Februari hingga Maret 2022. Oleh karena itu, surplus produksi adalah sasaran utama penyerapan Bulog.

"Potensi beras yang dapat diserap pada masa kuartal I 2022, sebanyak 4,14 juta ton beras," ujar Buwas dalam rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (17/1/2022).

Adapun jumlah tersebut, kata Buwas, sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Bulog juga optimis menjaga tingkat stok sebesar 1 juta hingga 1,5 juta ton beras dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan.

"Diperkirakan provinsi ini menjadi produsen terbesar beras selama bulan Januari sampai Maret 2022," jelas Buwas.

 

Pangan Lainnya

Stok Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun 2021
Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pada tahun ini, Bulog juga merencanakan pengadaan komoditas pangan lainnya yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan komersial di perusahaan dan kemampuan penjualan.

"Stabilisasi harga ditingkat hilir dengan melakukan kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) dan kegiatan komersial melalui penjualan beras komersial dan komoditas pangan lainnya selain beras," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya