Liputan6.com, Jakarta - Menteri Erick Thohir mengumumkan akan membentuk subholding PT PLN (Persero). Kepastian pembentukan subholding PLN ini usai diadakan rapat bersama Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, PLN dan Kementerian Hukum dan HAM.
Erick Thohir menjelaskan, subholding PLN akan membantu mempercepat proses transformasi. Saat ini PLN memang tengah melakukan pembenahan baik di sisi keuangan hingga menyesuaikan perkembangan sektor energi.
Ia memastikan bahwa seluruh pelayanan kelistrikan dari PLN ke masyarakat dapat berjalan dengan baik meskipun PLN tengah melakukan proses pembentukan subholding ini.
Advertisement
"Sehingga ditargetkan listrik masuk desa dipastikan sesuai target, di saat bersamaan kita pastikan penciptaan listrik yang berasal apakah dari fosil atau sumber EBT angin, matahari air dan geothermal itu sebuah jadi roadmap yang bisa dikonkretkan sesuai agenda besar 2060 net emisi," katanya dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menambahkan, transformasi di tubuh PLN merupakan tindak lanjut pengoptimalisasian bisnis dan kinerja yang transparan di PLN. Dengan begitu diharapkan pengembangan pembangkit PLN bisa berjalan dengan baik.
"Kita transformasi bentuk holding dan subholding di PLN. Sehingga generation atau pembangkit, kemudian transmisi yang jadi core PLN bisa kita kembangkan," terang Pahala.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2 Subholding
Meski saat ini tingkat elektrifikasi Indonesia sudah mencapai 99 persen. Namun, transformasi di tubuh PLN harus tetap dilanjutkan.
Sebagai informasi saja, Kementerian BUMN memang merencanakan akan membentuk dua subholding di tubuh PLN. Diantaranya adalah Subholding Ritel yang hanya akan fokus mengurusi pelayanan ritel seperti konsumen listrik. Ketika fokus konsumen listrik PLN akan dilayani secara baik.
Kedua, adalah Subholding Power atau pembangkit. Subholding ini akan fokus pada pembangkit baik batu bara, energi terbarukan seperti solar, air geothermal dam lainnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement