Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku optimis Indonesia mampu menjaga penerimaan negara di 2022, dengan kondisi perkembangan pemulihan ekonomi dan upaya reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan pada pertemuan World Economic Forum Davos: Global Economic Outlook, pada (21/1/2022).
Baca Juga
“Penerimaan negara (2021) dikontribusikan oleh kuatnya permintaan yang didukung oleh adanya pemulihan. Walaupun Indonesia sempat terhantam varian Delta, ternyata pertumbuhan di kuartal 3 masih berada di 3,7 persen. Jika covidnya dapat ditangani dengan baik, seluruh sektor pulih dengan kuat, saya optimis di 2022 penerimaan negara akan tetap kuat,” kata Menkeu, dikutip dari laman Kemenkeu.go.id, Senin (24/1/2022).
Advertisement
Menkeu menjelaskan, di tahun 2021 dunia mengalami kenaikan harga komoditas yang turut mendorong penerimaan perpajakan. Namun, jika harga komoditas tahun 2022 sudah kembali normal, Indonesia memiliki sektor manufaktur, sektor perdagangan, maupun teknologi informasi yang juga menunjukkan kinerja dan rebound yang kuat.
Reformasi struktural pun sebutnya memegang peranan penting menopang pemulihan di 2022. Indonesia akan mengembangkan industri hilir agar dapat menambah nilai hasil komoditas yang ada.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkatkan Iklim Investasi
Dengan berbagai aturan baru, Indonesia terus meningkatkan iklim investasi, tingkat kompetitif yang lebih kuat dan lebih baik.
“Indonesia akan terus memperhatikan assessment dan rekomendasi kebijakan yang diberikan kepada Indonesia. Itulah yang dilakukan oleh Indonesia saat ini.” tutup Menkeu.
Advertisement