Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?

Kementerian PUPR Tata Kawasan Kumuh di Solo Lewat Bedah Rumah

Program bedah rumah di Surakarta ini terbagi dalam dua jenis program yaitu program BSPS Reguler dan program Bantuan Pemeliharaan Perumahan Swadaya (BPPS).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Jan 2022, 10:30 WIB

Diterbitkan 25 Jan 2022, 10:30 WIB

Kementerian PUPR mulai melaksanakan pengentasan kawasan kumuh di Kota Surakarta dengan Program Bedah Rumah. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melaksanakan pengentasan kawasan kumuh di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Program ini dijalankan dengan kolaborasi antar unit organisasi, dan Pemerintah Kota Surakarta.

Pelaksanaan program pengentasan kawasan kumuh ini dilakukan dengan kolaborasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari Ditjen Perumahan dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Ditjen Cipta Karya.

"Dalam hal sektor perumahan, kami telah melaksanakan program bedah rumah untuk bedah rumah masyarakat yang tidak layak huni agar menjadi layak dan sehat untuk dihuni," jelas Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Mochamad Mulya Permana dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022).

Mulya menjelaskan, dalam pelaksanaan program bedah rumah di Surakarta ini terbagi dalam dua jenis program yaitu program BSPS Reguler dan program Bantuan Pemeliharaan Perumahan Swadaya (BPPS).

Itu dilakukan agar tidak hanya mengubah rumah yang tidak layak huni menjadi layak, tetapi juga membuat lingkungan menjadi lebih baik dan menghilangkan kesan kumuh di daerah tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Anggaran

Kementerian PUPR mulai melaksanakan pengentasan kawasan kumuh di Kota Surakarta dengan Program Bedah Rumah. (Dok Kementerian PUPR)

"Kawasan Mojo ini menjadi tempat pertama pelaksanaan program BPPS. Program ini berbeda dengan program BSPS reguler dimana program BPPS ini terdiri dari pengecatan untuk beberapa bagian yang sudah kusam, perbaikan atap dengan bahan-bahan yang layak pakai, dan juga untuk memperbaiki dinding permanen menjadi lebih layak," terangnya

Berdasarkan data milik Ditjen Perumahan, jumlah pelaksanaan program BSPS reguler pada kawasan Mojo sebanyak 30 unit dengan total bantuan sebanyak Rp 600 juta, dan pelaksanaan program BPPS pada Kawasan Mojo ini sebanyak 68 unit dengan total bantuan sebanyak Rp 200 juta untuk satu kawasan.

Lanjutkan Membaca ↓