Pupuk Kaltim Telah Salurkan 12 Ribu Urea Bersubsidi sepanjang Januari 2022

Sementara NPK Subsidi Formula Khusus, Pupuk Kaltim yang telah disalurkan sebanyak 81 ton dari total alokasi 11.469 ton

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Jan 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 11:00 WIB
Pabrik Pupuk Kaltim
Pabrik Pupuk Kaltim

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah tanggungjawab distribusi Perusahaan dengan jumlah yang mencukupi. Pada awal Januri Pupuk Kaltim Telah menyalurkan sedikitnya 12 ribu pupuk urea ke seluruh Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan, sejak 1-16 Januari 2022, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 12.769 ton urea bersubsidi dari total alokasi 727.528 ton untuk tahun 2022 sesuai Permentan.

“Sementara NPK Subsidi Formula Khusus yang telah disalurkan sebanyak 81 ton dari total alokasi 11.469 ton, terdiri dari 30 ton di Sulawesi Selatan dan 51 ton di Sulawesi Tenggara,” ujar Rahmad dalam keterangan, Kamis (27/1/2022).

Sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), sejak awal 2022, Pupuk Kaltim telah menyalurkan pupuk bersubsidi melalui jaringan distributor dan kios di seluruh daerah tanggungjawab distribusi, sesuai kebutuhan alokasi yang ditetapkan Pemerintah.

Itu mengacu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian dan Berdasarkan Surat Pupuk Indonesia mengenai Penanggungjawab Pengadaan dan penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. Saat ini PKT memiliki tanggungjawab distribusi untuk 2 jenis pupuk bersubsidi, yakni Urea Subsidi Pupuk Indonesia dan NPK Bersubsidi Formula Khusus (Kakao).

Tanggungjawab distribusi Urea Subsidi Pupuk Kaltim mencakup wilayah Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan seluruh wilayah Sulawesi yang terdiri dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawsi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo. Sedangkan untuk NPK Bersubsidi Formula Khusus (Kakao) mencakup Seluruh Wilayah Indonesia.

Sementara, untuk kondisi gudang, stok urea subsidi di Lini 2 dan 3 mencapai 98.215 ton, ditambah ketersediaan 323.672 ton urea non subsidi. Begitu juga NPK subsidi Formula Khusus tersedia 1.813 ton, ditambah 4.480 ton NPK non subsidi. Jumlah tersebut berada di atas batas aman untuk kebutuhan petani hingga Februari 2022.

Stok Aman

Rahmad memastikan ketersediaan stok di gudang Pupuk Kaltim hingga distributor dan kios selalu terjaga melalui pengiriman sesuai kebutuhan pupuk di setiap daerah secara berkala sesuai prinsip 6T.

“Dengan mempertimbangkan stok dan kapasitas produksi yang ada, Pupuk Kaltim optimis mampu memenuhi kebutuhan pupuk sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Menurut dia, jumlah pasokan yang disiapkan Pupuk Kaltim sejauh ini disesuaikan dengan alokasi yang didasari Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) di setiap daerah. Sebagai acuan penebusan pupuk oleh petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

"Begitu juga untuk langkah pengamanan distribusi pupuk subsidi, Pupuk Kaltim terus melakukan koordinasi dengan distributor, PPL, KP3 dan Pemerintah daerah setempat agar alokasi pupuk yang disalurkan tepat sasaran," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pupuk Non Subsidi

Ketersediaan Pupuk Kaltim Pada Musim Pertama 2021
Sistem distribusi juga menjadi fokus Pupuk Kaltim dalam menjaga ekosistem pertanian di tengah tantangan musim tanam tahun 2021. Tercatat per 19 Maret 2021, sebanyak 210.494 ton stok pupuk telah tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah.(Liputan6.com/Pool/Pupuk Kaltim)

Di sisi lain, kata dia, ketersediaan pupuk non subsidi di Lini 2 dan 3 juga sebagai langkah Pupuk Kaltim untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam E-RDKK. Caranya dengan menganjurkan setiap distributor menyediakan pupuk non subsidi di masing-masing kios.

Tujuannya agar petani yang tidak memperoleh alokasi pupuk subsidi dapat memanfaatkan jenis non subsidi untuk kebutuhan pertanian di masing-masing wilayah.

“Pupuk Kaltim terus berupaya agar pupuk bersubsidi teralokasi dengan tepat sasaran, serta mampu memenuhi kebutuhan petani yang tidak masuk dalam E-RDKK dengan penyediaan pupuk non subsidi. Seluruh upaya tersebut direalisasikan dengan penyediaan stok secara optimal untuk seluruh wilayah distribusi Pupuk Kaltim,” lanjut Rahmad.

Guna memantau proses distribusi dan pasokan, Pupuk Indonesia beserta Pupuk Kaltim juga menerapkan teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS) yang terintegrasi dengan seluruh anak usaha Pupuk Indonesia. Teknologi ini didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi yang optimal dan aman sepanjang tahun, mulai dari pusat produksi hingga lini 4.

Penggunaan DPCS memudahkan Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim dalam melalukan monitoring proses pengiriman pupuk dari pabrik di Bontang ke seluruh gudang di daerah, dengan menampilkan data lini 1 hingga 4 secara realtime, termasuk pupuk dalam perjalanan (intransit) dan status pelabuhan.

Data yang tersaji dalam sistem DPCS juga meliputi penjualan, alokasi di setiap daerah, kapasitas gudang, posisi pupuk yang dalam perjalanan baik darat maupun laut, kontak staf pemasaran di masing-masing wilayah, distributor, pengecer serta informasi rinci lainnya.

“Dengan sistem ini, Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim dapat setiap saat memonitor kegiatan distribusi dan stok di lapangan, guna meminimalisir potensi kekurangan pupuk di daerah, serta meningkatkan akurasi perencanaan distribusi,pungkas Rahmad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya