Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di Asia berganti nama. Gautam Adani telah menggeser posisi sesama miliarder India, Mukesh Ambani dalam daftar orang terkaya di Asia.
Dilansir dari CNN, Rabu (9/2/2022), daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg kini memasukkan Adani sebagai orang terkaya nomor wahid di Asia,
Baca Juga
Gautam Adani, merupakan pendiri Adani Group yang bergerak di industri pelabuhan, kedirgantaraan hingga energi panas dan batu bara. Kekayaan bersihnya sekarang mencapai USD 88,5 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Advertisement
Seperti beberapa miliarder lainnya di seluruh dunia, Adani telah melihat kekayaannya meroket selama pandemi. Kekayaannya masih kurang dari USD 40 miliar pada tahun lalu.
Lonjakan besar ini membuatnya menggeser posisi pengusaha energi-ke-teknologi India, Mukesh Ambani, untuk menjadi orang terkaya ke-10 di dunia.
Gautam Adani, miliarder India yang mampu mengubah bisnis perdagangan komoditas kecil menjadi konglomerat. Sumber kekayaannya mencakup pelabuhan, tambang, dan energi hijau.
Hartanya melonjak hampir USD 12 miliar di tahun ini. Dia tercatat sebagai peraih kekayaan terbesar di dunia tahun ini.
Pengusaha batu bara yang kerap menuai kritik dari para aktivis iklim ini, mulai fokus ekspansi ke sumber energi ramah lingkungan.
Dia mulai mengalihkan bisnis ke energi terbarukan, bandara, pusat data, dan kontrak pertahanan -- prioritas yang juga dianggap penting oleh Perdana Menteri India Narendra Modi untuk pembangunan bangsa dan memenuhi tujuan ekonomi jangka panjang negara itu.
“Adani Group telah melihat dan memasuki semua sektor yang terjadi pada waktu yang tepat, yang telah menarik sekelompok investor portofolio asing terpilih,” kata Deepak Jasani, Kepala Penelitian Ritel di pialang HDFC Securities Ltd yang berbasis di Mumbai melansir laman Yahoo Finance.
Di saat industri padat modal dan perusahaan menghadapi sedikit kesulitan dalam mengumpulkan dana untuk ekspansi.
Ambil Keputusan Tepat
Terlihat beberapa saham Adani Group yang terdaftar melonjak ratusan persen dalam dua tahun. Keputusannya masuk ke energi hijau dan infrastruktur kemungkinan akan terbayar karena Perdana Menteri India Narendra Modi berupaya menghidupkan kembali ekonomi USD 2,9 triliun dan memenuhi target nol karbon India pada 2070.
Saham Adani Enterprises telah melonjak lebih dari 1.000 persen di Bursa Efek Nasional di Mumbai sejak Juni 2020.
Lonjakan ini menandai optimisme investor dengan kemampuan Adani untuk bertaruh pada sektor-sektor seperti infrastruktur dan energi terbarukan, yang merupakan kunci ekonomi Narendra Modi.
Reporter: Stevanus Wisnu Murti
Advertisement