Liputan6.com, Jakarta Pasien yang tertular Covid-19 varian Omicron disebutkan hanya menunjukkan gejala-gejala ringan, bahkan cenderung tanpa gejala. Namun, keadaan dipandang semakin parah jika yang tertular adalah orang dengan komorbid, lansia, dan orang yang belum melakukan vaksinasi.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada di tengah gelombang penularan varian Omicron ini.
Baca Juga
“Bahkan kantor saya banyak yang tes dan hasilnya positif termasuk di keluarga saya, sopir, anak cucu. Namun pengalaman kita sekeliling kita sama, mereka tak terlalu lama dan jadi negatif kembali. Mereka hanya perlu isolasi mandiri dan konsumsi obat-obatan dan istirahat di rumah,” katanya dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Senin (14/2/2022).
Advertisement
Ia menyimpulkan, masyarakat yang terinfeksi cenderung Orang Tanpa Gejala dan gejala ringan. “Yang berat dan meninggal itu miliki komorbid, lansia dan belum melakukan vaksinasi lengkap, kelompok ini perlu diwaspadai, membatasi aktivitas diri dan mawas diri,” kata dia.
Dengan risiko tersebut, Menko Luhut menegaskan untuk tak ada yang melakukan provokasi penolakan vaksin. Pasalnya, hal itu akan memperburuk kondisi jika tertular Omicron.
“Jangan ada rakyat diprovokasi untuk tak mau divaksin karena rata-rata yang meninggal itu karena belum vaksin lengkap apalagi belum di booster apalagi sudah punya komorbid dan sudah tua. Kita punya tanggung jawab pada sekeliling kita masing-masing,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mulai Turun
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jumlah kasus harian di DKI Jakarta mulai mengalami penurunan. Ini bisa disebut telah melewati puncak tertinggi penularannya.
Sementara itu, kata dia, peningkatan kasus justru terjadi di wilayah lain di Jawa-Bali. Seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, hingga DI Yogyakarta.
“Tren kasus di DKI jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan penurunan,” katanya dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Senin (14/2/2022).
“Namun peningkatan mulai terjadi di DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, namun itu pun masih dibawah puncak (penularan kasus varian) delta, hanya kasus jumlah rawat inap rumah sakit di Jawa-Bali sebagian besar masih jauh lebih rendah dibanding dengan varian Delta,” tambahnya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak takut berlebihan menghadapi varian Omicron yang menyebar di beberapa wilayah ini. Ia memastikan tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih dalam kondisi siap dan jauh dari standar WHO.
Advertisement