Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) berkomitmen mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level rendah, yakni sebesar 3,50 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, kenaikan suku bunga acuan baru terjadi apabila sudah ada tanda-tanda inflasi secara fundamental.
Baca Juga
"Suku bunga BI rate 3,5 persen kami akan tetap jaga rendah, sampai dengan tanda-tanda inflasi secara fundamental itu muncul," katanya dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect di Jakarta, Kamis (17/2).
Advertisement
Perry menyampaikan, keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level rendah ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bauran Kebijakan
Ke depan, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
"Kami tetap berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi domestik dan stabilitas Rupiah," tutupnya.
Advertisement