Teknologi Pracetak, Sulap Rumah Jadi Layak Huni 

Teknologi Pracetak dirancang agar rumah dapat dibangun dengan cepat, mudah, kokoh, berkualitas dan juga presisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2022, 20:52 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 18:45 WIB
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah
Kementerian PUPR menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah kepada 110 unit rumah tak layak huni di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah bambu yang sudah tidak layak huni di Lebak banten dalam 4 hari berubah menjadi tiang-tiang beton yang kokoh dengan atap yang sudah terpasang.

Rahmat Jatmikanto, selaku penggagas rumah Pracetak dari Indocement mengatakan bahwa teknologi ini dirancang agar rumah dapat dibangun dengan cepat, mudah, kokoh, berkualitas dan juga presisi.

“Kebutuhan akan rumah di Indonesia sangat tinggi, para pelaku konstruksi sangat memerlukan kecepatan dengan tidak mengabaikan kualitas, inilah yang menjadi dasar kami menggagas rumah pracetak ini” ujar Rahmat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

 Menurut Rahmat, dalam penggunaan teknologi ini, seluruh elemen struktur, balok, dan kolom telah diproduksi secara presisi dengan kontrol kualitas yang ketat di pabrik menggunakan Semen Tiga Roda, sehingga kekuatannya sangat terjamin dan telah teruji. Dari segi waktu, pembangunan rumah menggunakan teknologi Rumah Pracetak Indocement ini juga lebih efisien. 

“Sambungan antar elemen disambungkan dengan system Join Kering, sehingga hanya dalam dua hari kerja rumah sudah siap untuk pemasangan atap, untuk tukang yang sudah terbiasa, bahkan rumah bias diselesaikan hanya dalam 10 hari.” 

Selain untuk melaksanakan pembangunan bantuan Renovasi 10 Rumah dalam pejuangKOKOHselamanya, Teknologi Rumah Pracetak Indocement telah di aplikasikan dalam jumlah yang besar melalui proyek perumahan dari berbagai developer besar.

Badri, selaku pelaksana pembanguan rumah ini mengatakan bahwa rumah ini sedang dibangun dengan teknologi beton pracetak.

“Ini adalah teknologi membangun rumah yang baru bagi saya, tapi ini benar-benar efektif. Dalam 4 hari kami sudah memasang atap, sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya kami tidak perlu kehujanan dan kepanasan” demikian disampaikan Pak Badri.

Beliau melanjutkan bahwa kurang dari 2 minggu ke depan rumah siap untuk diserah terimakan. Rumah yang sedang dibangun ini adalah salah satu rumah penerima bantuan Renovasi dari program #PejuangKOKOHSelamanya dari Semen Tiga Roda.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penerima Bantuan

Rumah pracetak
Rumah pracetak

General Manager Sales & Marketing Semen Tiga Roda, Dion Sumedi menyampaikan bahwa program ini bertujuan membangun solidaritas dan semangat masyarakat Indonesia untuk bangkit dari masa sulit. 

“Semen Tiga Roda berharap kegiatan ini dapat membangun semangat masyarakat Indonesia untuk bangkit dari masa sulit, serta dapat menginspirasi banyak orang. Kerja sama program ini juga diharapkan mampu mendorong semangat untuk memperkuat ruang persaudaraan dan menjadi pejuang kokoh yang saling membantu satu sama lain," jelas dia. 

Hingga saat ini sudah ada empat rumah penerima bantuan yang tersebar di beberapa kota seperti Subang, Jakarta, dan Banten, termasuk rumah mbah Turiyah di Kabupaten Malang yang telah diserahterimakan. Dion menambahkan, bahwa masih ada rumah-rumah penerima bantuan yang sedang dalam tahap renovasi dan akan segera diserahterimakan dalam waktu dekat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya