Liputan6.com, Jakarta Komisi VI DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) penyelamatan Garuda Indonesia. Langkah ini dipandang mampu meyakinkan kreditor dan lessor maskapai penerbangan nasional itu.
Artinya, dukungan politik dari sisi parlemen ini diharapkan mampu memuluskan jalan restrukturisasi yang sedang dijalankan. Diketahui, ada perpanjangan masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bagi Garuda Indonesia, dan ini dimanfaatkan untuk negosiasi.
Baca Juga
"Saya kira ini langkah bagus untuk memberikan kepastian bagi para kreditur terutama Lessor bahwa ada dukungan yang lebih serius dari pemerintah dan DPR dalam upaya penyelmatan Garuda," kata Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto, kepada Liputan6.com, Sabtu (19/2/2022).
Advertisement
Ia menyebut, telah ada rencana yang disusun untuk penyelamatan Garuda Indonesia namun masih belum dijalankan. Dengan adanya Panja ini, ia berharap mampu mengakselerasi langkah-langkah penyehatam Garuda Indonesia.
"Ada rencana action plan tehadap Garuda yg sudah disetujui DPR dalam skema PEN 2020 tapi belum dijalankan oleh pemerintah via BUMN yang ditunjuk. Dengan pansus ini maka kemacetan-kemacetan yang terjadi dlam rencana rescue Garuda mudah-mudahan bisa diselesaikan lebih cepat," kata dia.
Â
Jalan Mulus Negosiasi
Adanya panitia kerja ini, kata Toto, bisa memuluskan negosiasi antara Garuda Indonesia dengan lessor dan kreditor. Pasalnya Panja Penyelamatan Garuda Indonesia jadi bentuk dukungan serius penyelesaian berbagai masalah yang ada.
"Ya kalo misal ada sinyal pemerintah untuk mendukung Garuda dalam proses restrukturisasi ini maka bisa ditanggapi positif oleh kreditur atau lessor. Sehingga kesepakatan renegosiasi bisa lebih cepat tercapai," tuturnya.
Ia menyebut, hal serupa terjadi dengan Malaysian Airlines. Maskapai penerbangan negeri jiran itu juga berhasil mendapatkan kesepakatan dengan lessor setelah ada pernyataan dukungan serius dari pemerintahnya.
"Malaysian Airlines sudah dapat kesepakatan restructuring dengan para Lessor sejak Maret 2021 karena adanya dukungan pemerintah yang menyatakan akan mendukung restrukturisasi MAS sampai dengan 2025. Ini menumbuhkan kepercayaan dari kreditur atau lessor sehingga kesepakatan renegosiasi berjalan lebih lancar," ujar Toto.
Â
Advertisement
Kata Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif pembentukan Panitia Kerja (Panja) penyelamatan Garuda Indonesia. Ia menilai dukungan politik dalam upaya penyehatan maskapai pelat merah ini jadi peran penting.
Informasi Panja Penyelamatan Garuda Indonesia ini dibentuk Komisi VI DPR RI pada Rabu (16/2/2022). Erick Thohir menyebut pembentukan panja merupakan bentuk dukungan konkret dari DPR dalam mengawal proses penyehatan maskapai pelat merah tersebut.
"Panja merupakan komitmen dan tindak lanjut dari pembahasan sejumlah rapat kerja maupun Rapat Dengar Pendapat yang telah beberapa kali dilakukan antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI," ujar Menteri Erick di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Erick menilai dukungan politik dari Komisi VI DPR RI sangat penting bagi Kementerian BUMN dalam menyehatkan kembali kinerja Garuda Indonesia. Ia menyebut, Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR RI akan terus bersinergi dalam mencari jalan keluar atas persoalan yang dialami Garuda.
Erick menyampaikan Kementerian BUMN juga akan memaparkan secara rinci mengenai rencana bisnis dan transformasi Garuda ke depan kepada Komisi VI DPR RI.
"Seperti yang sering saya sampaikan, kita (BUMN) tentu tidak bisa sendirian, ini eranya kolaborasi termasuk dalam memperbaiki kinerja Garuda yang juga memerlukan dukungan Komisi VI DPR RI," ungkap Erick Thohir.