Di Tengah Omicron, Ekonomi Negara Tetangga Indonesia Ini Tetap Melejit

Negara tetangga Indonesia berhasil mencatat kenaikan PDB hingga 1, persen pada kuartal terakhir 2021.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Feb 2022, 10:04 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 14:00 WIB
FOTO: Pekerja Perhotelan dan Pariwisata di Bangkok Jalani Uji COVID-19
Pekerja perhotelan dan pariwisata mengantre untuk tes virus corona COVID-19 di Jalan Khao San, Bangkok, Thailand, Kamis (6/1/2022). (Jack TAYLOR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Thailand tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir 2021. Cepatnya pertumbuhan itu didukung meningkatnya ekspor dan kedatangan turis, yang memperkuat pemulihan pariwisata karena risiko dari inflasi dan penyebaran Covid-19 Omicron.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (21/2/2022) produk domestik bruto Thailand selama Oktober-Desember naik 1,9 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional negara itu. 

Angka tersebut melampaui perkiraan pertumbuhan rata-rata oleh survei Bloomberg sebesar 0,8 persen, dan lebih tinggi dibandingkan dengan kontraksi 0,2 persen yang direvisi pada kuartal sebelumnya.

Untuk tahun ini, Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Thailand mempertahankan prospek ekspansi PDB sebesar 3,5 persen hingga 4,5 persen, sambil menaikkan perkiraan inflasi utama menjadi 1,5-2,5 persen, dari 0,9-1,9 persen pada November 2021.

Sekretaris jenderal NESDC Danucha Pichayanan menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Thailand pada 2022 akan didukung oleh meningkatnya permintaan konsumen karena pelonggaran pembatasan dan vaksinasi yang masih berlanjut, pemulihan di sektor pariwisata, pengeluaran pemerintah serta permintaan eksternal di tengah pertumbuhan global yang berkelanjutan.

Sementara itu, inflasi akan menjadi tekanan utama ekonomi Thailand tahun ini, menurut  Danucha Pichayanan.

Sedangkan nilai Baht pada gelombang Omicron kini telah naik sebanyak 0,1 persen terhadap dolar AS.


Thailand Bersiap Hadapi Inflasi

Thailand Sambut Lagi Turis Asing Tanpa Karantina
Penumpang diperiksa informasinya oleh perwakilan hotel (kanan) yang mengenakan APD setibanya di Bangkok, Selasa (1/2/2022). Thailand melanjutkan skema perjalanan bebas karantina untuk pelancong yang divaksinasi setelah sebelumnya ditangguhkan karena melonjaknya kasus Covid-19. (Jack TAYLOR/AFP)

Sebagai bagian dari strategi 'hidup dengan Covid-19', pemerintahan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha secara bertahap telah melonggarkan pembatasan di negaranya untuk meningkatkan ekonomi, yang memiliki pertumbuhan paling lambat di Asia Tenggara tahun lalu.

Dengan meningkatnya tekanan harga - yang bulan lalu melebihi target inflasi bank sentral untuk pertama kalinya sejak April 2021, dan penyebaran omicron telah menimbulkan kekhawatiran akan pemulihan ekonomi Thailand tahun ini.

Bank sentral Thailand menyebut rata-rata inflasi utama tahun ini kemungkinan akan melebihi perkiraan 1,7 persen.

Sebelumnya, di tahun 2021, ekonomi Thailand tumbuh 1,6 persen - rebound dari kontraksi 6,2 persen yang direvisi pada tahun 2020.

Pada basis penyesuaian musiman, PDB Thailand di 2021 naik 1,8 persen pada kuartal keempat dari tiga bulan sebelumnya, ketika turun 0,9 persen, kata NESDC.

Kemudian pada Januari 2022, indeks harga konsumen Thailand naik 3,23 persen yang berada di atas target Bank of Thailand sebesar 1  -3 persen .

Namun, kebangkitan pariwisata dapat membantu Thailand memulihkan ekonominya setelah pemerintah membuka kembali perbatasan negara itu November lalu.

Pada Desember 2021 saja, Thailand sudah menyambut 230.497 wisatawan, yang menjadi angka turis tertinggi sejak Maret 2020, pada awal pandemi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya