Lompat 163 Persen, APBN Surplus Rp 28 Triliun di Januari 2022

APBN mencatatkan surplus Rp 28,9 triliun pada Januari 2022

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Anggaran Belanja Negara (APBN)
Ilustrasi Anggaran Belanja Negara (APBN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus Rp 28,9 triliun pada Januari 2022. Angka ini naik 163,5 persen dibandingkan Januari tahun lalu yang defisit Rp 45,5 triliun.

"Ini adalah situasi di mana APBN kita membalik atau mengalami situasi pembalikan yang sangat baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022).

Di sisi lain, keseimbangan primer juga surplus Rp 49,4 triliun. Sedangkan tahun lalu terjadi defisit di Rp 20,8 triliun.

"Jadi ini pembalikan yang luar biasa, mengalami surplus sehingga terjadi perbaikan hingga 337,8 persen," ujar Sri Mulyani.

Hingga 31 Januari 2022, tercatat pendapatan negara mencapai Rp 156 triliun, atau tumbuh 54,9 persen. Nilai itu setara 8,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp 1.846,1 triliun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pendapatan Negara

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). APBN 2019, penerimaan negara tumbuh 6,2 persen dan belanja negara tumbuh 10,3 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara Januari tahun lalu, pendapatan negara masih mengalami kontraksi 4,2 persen.

Sedangkan belanja negara pada Januari 2022 mencapai Rp 127,2 triliun. Nilai itu tumbuh 13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Belanja negara setara dengan 4,7 persen dari target belanja negara tahun ini yang sebesar Rp 2.714 triliun.

"Ini adalah cerita APBN kita di Januariz diawali dengan sebuah cerita yang sangat positif dari pemulihan ekonomi dan dari dukungan APBN untuk masyarakat, baik untuk subsidi maupun dalam melindungi masyarakat dari sisi kesehatan dan melindungi dari gunjangan harga komoditi yang tinggi," tutur Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya