Waspada Lonjakan Harga Daging Sapi jelang Puasa!

Kenaikan harga daging sapi segar ini lebih banyak disebabkan oleh faktor di Australia. Sebab, mayoritas stoknya berasal dari impor di Negeri Kangguru.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Mar 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 15:30 WIB
FOTO: Mendekati Lebaran, Harga Daging Mulai Merangkak Naik
Pedagang daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (3/5/2021). Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat harga daging sapi dan ayam mulai naik mendekati hari raya Lebaran atau Idul Firtri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mewaspadai lonjakan harga daging sapi segar, yang dikhawatirkan akan terus melambung hingga bulan puasa dan Idul Fitri 2022 mendatang.

Kendati demikian, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan coba menenangkan, kenaikan harga bahan pokok secara umum masih terkendali berkat angka inflasi nasional.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat deflasi -0,02 persen pada Februari 2022, sementara untuk tahun berjalan inflasi sebesar 0,54 persen.

"Jadi secara umum masih aman, hanya beberapa komoditi memang harus kita perhatikan menjelang puasa dan Lebaran. Terutama ketersediaan daging," ujar Oke Nurwan dalam sesi webinar, Sabtu (5/3/2022).

Oke menilai, banyak masyarakat saat ini preferensinya masih daging segar. Sementara stok penyangga dari pemerintah berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab Bulog saat ini hanya bisa memasukan daging segar 10.000 ton pada Februari lalu.

"Awal Maret sudah mulai masuk, dan mungkin nanti akan masuk kembali. Sehingga saat puasa dan lebaran ini diharapkan tetap ada opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber protein hewani yang terjangkau," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Repopulasi Sapi

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kenaikan harga daging sapi segar ini lebih banyak disebabkan oleh faktor di Australia. Sebab, mayoritas stoknya berasal dari impor di Negeri Kangguru.

Dikatakan Oke, di Australia saat ini sedang terjadi repopulasi sapi. Sehingga terjadi pembatasan penjualan daging segar, sementara permintaan meningkat.

"Jadi harga sekarang sudah menyentuh dekati USD 4,3, kg setara daging. Tentu ini jadi masalah yang menyebabkan harga daging segar di Indonesia meningkat, bahkan di atas Rp 130 ribu per kg," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya