Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi perekonomian dunia dan menciptakan berbagai tantangan bagi perekonomian Indonesia, namun demikian perekonomian global diproyeksikan masih akan melanjutkan tren pemulihan.
Salah satu prioritas Pemerintah dalam pemulihan ekonomi adalah mendukung UMKM dan menciptakan wirausahawan di Indonesia yang akan mencapai sekitar 5 persen.
Baca Juga
Saat ini Indonesia hanya memiliki wirausahawan sebanyak 3,47 persen dari jumlah penduduk. Peran generasi muda akan menjadi sangat penting.
Advertisement
Di masa depan, diharapkan akan semakin banyak tercipta pengusaha muda yang akan memimpin perekonomian negara, mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam melahirkan wirausahawan dengan ekonomi domestik yang terus bertumbuh.
Untuk tahun 2022, Pemerintah telah menargetkan ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 5,2 persen (yoy), sejalan dengan prediksi dari berbagai lembaga internasional.
Pemerintah juga akan tetap mencermati risiko yang berasal dari global maupun domestik, salah satunya terkait konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan disrupsi supply chain.
Efektivitas pengendalian pandemi tetap menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ketepatan respons kebijakan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja juga akan memiliki peran krusial untuk memastikan ekonomi Indonesia dapat bangkit dari pandemi Covid-19.
Di bidang ekonomi, telah diterapkan program jaring pengaman yang diperlukan melalui Program Ekonomi Nasional (PEN) untuk melunakkan dampak pandemi beserta kebijakan pemulihan ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter. Reformasi struktural berupa Undang-Undang Cipta Kerja dan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan juga dibentuk guna mendukung transformasi ekonomi di Indonesia.
“Di masa pandemi Covid-19, Indonesia menjadi salah satu negara yang melakukan reformasi struktural melalui UU Cipta kerja. Dan akhir tahun lalu, kita telah mengharmonisasi regulasi perpajakan melalui UU HPP,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara bertajuk “Talkshow on Political, Economic, and Social Transformation in Indonesia in the Post-Pandemic Period”, yang merupakan rangkaian dari Global Networking Night yang diselenggarakan Harvard Club of Indonesia secara virtual, dikutip Kamis (17/3/2022).
Sejauh ini, Indonesia telah menavigasi pandemi dengan cukup baik. Kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia juga terus berjalan dengan baik dan kembali tumbuh positif, meski sempat terkontraksi pada tahun 2020. Mengacu pada klasifikasi Bank Dunia, Indonesia diperkirakan kembali masuk ke kelompok Upper-Middle Income Countries pada tahun 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Katalis Transformasi Digital
Pandemi Covid-19 juga menjadi katalis transformasi digital. Nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi internet Indonesia pada tahun 2025 diprediksi akan mencapai nilai USD 146 miliar, dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar USD 70 miliar.
Sebanyak 98 persen pedagang digital kini menerima pembayaran digital, 59 persen di antaranya kini mengadopsi solusi pinjaman digital, dan 69 persen mengharapkan untuk meningkatkan penggunaan alat pemasaran.
Dukungan dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk mendorong produktivitas masyarakat juga akan terus dilakukan seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Kartu Prakerja sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Advertisement