Minyak Goreng Sumbang Deflasi Tertinggi di Februari 2022

Mendag menyebutkan sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya, minyak goreng minus 0,11 persen.

oleh Tira Santia Diperbarui 17 Mar 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 16:20 WIB
Tahun Depan, Minyak Curah Dilarang Dijual di Pasar
Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Pemerintah melarang peredaran minyak goreng curah ke pasar per tanggal 1 Januari 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut, minyak goreng menjadi salah satu komoditas pangan yang menyumbang deflasi paling tinggi, yakni minus 0,11 persen dibandingkan komoditas lainnya.

“Berdasarkan data BPS tercatat pada bulan Februari telah terjadi deflasi untuk bahan pangan, dengan kata lain indeks harga konsumen pada bulan Februari lebih rendah dibandingkan 2 Januari Tahun 2022, tercatat deflasi 1,5 persen,” kata Mendag dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).

Secara rinci, Mendag menyebutkan sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya, minyak goreng minus 0,11 persen, telur ayam ras minus 0,10 persen, daging ayam ras minus 0,06 persen, cabe rawit 0,05 persen, ikan segar minus 0,2 persen, sementara bawang merah menyumbang inflasi 0,03 persen.

Lebih lanjut, Mendag menyampaikan perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok dibandingkan bulan lalu. Untuk harga beras terpantau stabil berada di kisaran Rp 10.400 untuk medium, dan Rp 12.400 untuk premium.

“Kebutuhan beras nasional tahun ini mencapai 30 juta, sementara produksi dalam negeri Tahun 2022 diperkirakan mencapai 31 juta ton,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cabai dan Bawang

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya di Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Dok Kemendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya di Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Dok Kemendag... Selengkapnya

Selanjutnya, komoditas cabai dan Bawang Merah terpantau meningkat harganya. Hal itu disebabkan, curah hujan yang tinggi membuat tanaman cabai gagal berbuah dan panen tertunda bahkan menurunkan produktivitas bawang merah hingga 50 persen.

“Namun diperkirakan saat puasa di bulan Ramadhan pasokan kembali optimal, bahkan cenderung over supply, sentra produksi cabai seperti Kediri, Blitar, Tuban, magelang, Banyuwangi Situbondo dan Malang siap panen serempak mulai akhir Maret dan awal April dengan produksi sehingga 60 ton per harinya di setiap daerah,” ujarnya.

Sedangkan sentra bawang merah seperti Brebes, Nganjuk, Probolinggo Solo dan Bima sudah mulai masa tanam Februari, sehingga masa Ramadhan memasuki masa panen.

“Untuk pasokan daging ayam dan telur ayam tersedia cukup bahkan diproyeksikan surplus pada bulan Ramadhan,” pungkas Mendag.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya