Wika Cetak Penjualan Rp 17,81 Triliun di 2021

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan penjualan sebesar Rp17,81 Triliun pada tahun 2021.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Mar 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 16:00 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan penjualan sebesar Rp17,81 Triliun pada tahun 2021, sesuai dengan laporan keuangan hingga 31 Desember 2021. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,7 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari segmen infrastruktur dan Gedung. Kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen energy & industrial plant, industri, realty & property dan investasi.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa peningkatan yang terjadi menunjukkan sebuah indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja WIKA sepanjang tahun 2021.

“Peningkatan penjualan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai pulih. Pada tahun 2021, WIKA bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC. Capaian-capaian tersebut yang kemudian mendukung WIKA untuk menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp214,42 Miliar,” ungkap Agung mengutip keterangan resmi, Jumat (18/3/2022).

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pada 2021, Perseroan juga mencatatkan penurunan beban bunga sebesar 5,26 persen menjadi Rp1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,22 triliun.

“Penurunan beban bunga ini merupakan buah dari upaya WIKA melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi Obligasi dan SUKUK bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah,” tuturnya..

 

Bidik Peluang IKN Nusantara

Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)
Proyek Pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan oleh Wijaya Karya akan memiliki trestle terpanjang di Indonesia. (Dok Wika)

Agung optimistis WIKA mampu jadi bagian salam pemulihan ekonomi, termasuk membukukan pendapatan yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kontrak baru sampai dengan akhir Februari 2022 sebesar Rp6,1 Triliun, atau 14 perse dari target 2022 Perseroan sebesar Rp42,6 Triliun.

Deretan kontrak baru yang telah diraih oleh WIKA diantaranya, Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, Jalan Tol Semarang – Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala.

Peluang juga datang dari perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai presidensi pada Oktober-Oovember tahhun ini. Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.

Agung melanjutkan bahwa WIKA juga tengah mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) yang dimulai dari infrastruktur-infrastruktur dasar.

“Dengan integrasi kuat antara jasa konstruksi dengan industri, WIKA punya nilai lebih dan siap untuk membangun infrastruktur dasar yang berkualitas di Ibu Kota Negara Baru,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya