Menteri Teten Janji Bereskan Ekosistem Biar Indonesia Tak Perlu Lagi Impor

Menteri Teten menjelaskan bahwa mendorong penggunaan produk dalam negeri memang membutuhkan kebijakan pemerintah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Mar 2022, 21:14 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 20:55 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut masih banyak produk yang digunakan di Indonesia yang masih impor. Ia pun menyarankan untuk bisa memanfaatkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal ini Teten sampaikan dalam kunjungannya ke Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. 

Menurutnya, masih banyak produk yang digunakan di Indonesia yang masih impor seperti alat-alat kesehatan, alat pertanian dan teknologi pengelolaan makanan. Di mana hal itu sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Nah ini kita dari sisi suplainya akan beresin ekosistemnya. Sehingga kita berani untuk tidak lagi impor. Dan kita bisa memproduksi kebutuhan dalam negeri dari produk UMKM," ujar Menteri Teten, mengutip keterangan resmi, Kamis (24/3/2022).

"Di mana untuk kuantitas dan kualitas produk dalam negeri kita sudah siap. Bahkan tidak kalah dengan produk luar negeri," tambahnya.

Teten menjelaskan bahwa produk dalam negeri ini memang membutuhkan kebijakan pemerintah.

Kemudian, lanjutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah menyampaikan bahwa belanja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN harus menyerap produk UMKM.

"Jadi di Undang-Undang (UU) Cipta Kerja 40 persen belanja negera harus membeli produk UMKM dan sekitar R p400 triliun. Coba kalau APBN sudah Rp 5.000 trilun hitung berapa value-nya? Ini besar sekali," ungkapnya.

Dia juga mencontohkan produk dalam negeri seperti bambu Indonesia sangat kaya dan produktif dari China dan Negara luar negeri yang memiliki empat musim.

"Kita juga punya tradisi bambu dan bisa mengganti kayu. Dari segi ekonomi juga ini bisa menjawab masalah lingkungan karena bambu bisa di produksi dengan cepat dan punya nilai ekonomi yang sangat besar," tandasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Angkat Ekonomi UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai gelaran G20 bisa jadi momen bangkitkan UMKM. Bahkan, gelaran G20 bisa memanfaatkan sejumlah produk UMKM untuk menunjang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada November 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Art Center Bali, Denpasar, Bali. Kunjungan tersebut didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster dan Komisaris Telkomsel sekaligus Ketua Dewan Pengarah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Wishnutama Kusubandio.

"Kunjungan ini ada kaitan dengan KTT G20 karena kita sudah melihat produk-produk UMKM dari Bali yang bisa untuk dipakai seragam panitia, souvenir dan lain sebagainya," ujar Teten, Kamis (24/3/2022).

"Dan yang kita harapkan dari G20 ini, bisa mengangkat ekonomi lokal dan ekonomi UMKM," lanjutnya.

Kemudian, selain itu Menteri Teten menyampaikan bahwa produk UMKM juga bisa melakukan promosi atau memperjualbelikan melalui media digital. Misalnya dengan membuat QR Code untuk mempermudah para tamu-tamu hotel yang ikut dalam kegiatan G20 tersebut.

"Jadi apabila membeli oleh-oleh dan makanan bisa melalui QR Code itu dan di Bali sudah ada tinggal melanjutkannya. Intinya G20 kita gunakan sebagai promosi UMKM," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya