Demi Tiket Murah, Menhub Suntik Subsidi ke KA Cibatu-Garut

Menhub Budi menyampaikan subsidi PSO akan ditujukan untuk layanan kereta api (KA) lokal Cibatu-Garut dan KA Cikuray relasi Pasar Senen - Garut.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Mar 2022, 14:20 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 14:20 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) suntik subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) untuk kereta api di Garut. KA Cibatu-Garut dan KA Cikuray mendapatkan subsidi sehingga tarifnya terjangkau.

Setelah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Bupati Garut Rudy Gunawan pada Kamis 24 Maret 2022, pengoperasian kembali jalur kereta api Cibatu-Garut akan mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian berupa subsidi PSO.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kegiatan Webinar Reaktivasi Jalur Kereta Api Cibatu-Garut yang diselenggarakan pada Selasa (29/03/2022).

Menhub Budi menyampaikan subsidi PSO ini akan ditujukan untuk layanan kereta api (KA) lokal Cibatu-Garut dan KA Cikuray relasi Pasar Senen - Garut.

“Subsidi PSO ini diberikan untuk menstimulasi pertumbuhan penumpang dengan memberikan insentif berupa harga tiket yang terjangkau,” katanya mengutip keterangan resmi, Selasa (29/3/2022).

Setelah diresmikan, masyarakat sudah dapat menikmati layanan Kereta Api (KA) Cikuray relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut dengan harga tiket sebesar Rp 45.000. Sementara, harga tiket KA Lokal lintas Cibatu-Garut dipatok mulai Rp 6.000.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kerajinan Kulit

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Melalui stimulasi subsidi PSO ini, ia berharap pariwisata Kabupaten Garut dapat tumbuh dan bangkit. Sebab, selain dikenal dengan kerajinan kulitnya, Kabupaten Garut juga dikenal memiliki potensi wisata alam yang cukup besar.

Terlebih sejak masa kolonial, Kabupaten Garut dikenal dengan keindahan panorama pegunungannya. Bahkan, komedian legendaris Charlie Chaplin dilaporkan pernah berkunjung ke Garut menggunakan kereta api.

“Semoga dengan reaktivasi jalur ini dapat menghidupkan kembali pesona Kabupaten Garut,” katanya.

Di samping itu, dalam paparan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, disebutkan bahwa reaktivasi jalur Cibatu-Garut diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat maupun wisatawan yang menuju Kabupaten Garut.

 

4.582 Penumpang Per Hari

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Pasca reaktivasi, Zulfikri menaksir masyarakat maupun wisatawan yang menggunakan jalur kereta api lintas Cibatu-Garut ini dapat mencapai 4.582 penumpang per hari. Hal ini sejalan dengan adanya pengurangan waktu tempuh antara Cibatu dan pusat Kabupaten Garut dengan beroperasinya kereta api di jalur ini.

Selain itu, dengan menggunakan layanan kereta api lokal, waktu tempuh dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut bisa dipangkas menjadi hanya 40 menit.

“Sementara untuk mencapai jantung Ibu Kota hanya memerlukan waktu sekitar 6 jam menggunakan kereta api dari Stasiun Garut,” sambung Zulfikri.

Sejalan dengan semangat untuk menghidupkan kembali pariwisata Kabupaten Garut, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut pihaknya akan menyiapkan mobil wisata guna mengantarkan wisatawan dari stasiun-stasiun di jalur kereta Cibatu-Garut menuju destinasi-destinasi wisata di daerahnya. Menurut Rudy, hal ini dilakukan untuk mendukung konektivitas antarmoda di stasiun-stasiun ini sebagaimana diarahkan oleh Menhub Budi.

Lebih lanjut, Menhub Budi berpesan kepada jajaran Pemda Kabupaten Garut untuk dapat mengembangkan pariwisata di daerahnya.

“Sehingga kehadiran kereta api di kawasan ini dapat diimbangi dengan kesiapan infrastruktur pariwisata lainnya,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya