Wapres Ajak Hipmi Jadi Motor Modernisasi Ekonomi Syariah

Wapres Ma'ruf Amin tidak ingin pengusaha Indonesia mengalami stunting, yakni tidak berkembang menjadi pengusaha besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 15:10 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjadi pendorong modernisasi ekonomi syariah dan keuangan syariah. Sektor-sektor unggulan di Indonesia harus didorong dengan layanan keuangan syariah.

"Mengajak Hipmi ambil bagian modernisasi ke sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah seperti layanan keuangan syariah," kata Maruf dalam Pembukaan Hipmi Syariah Preneur Indonesia di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022).

Maruf menuturkan pelajaran yang bisa diambil dalam 2 tahun pandemi yakni akselerasi digitalisasi dalam ekonomi dan keuangan syariah. Namun hal ini tidak hanya berupa mengubah sistem menjadi digital saja, melainkan perlu adanya integrasi dari berbagai aspek. Mulai dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang keuangan dan ekonomi syariah hingga kolaborasi yang diperluas ke semua pihak.

Berbagai upaya tersebut menurutnya tidak akan bisa bergerak dengan optimal tanpa ada peran pengusaha. Sehingga dia sangat ingin para pengusaha untuk terlibat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Semua instrumen yang dibuat tidak mungkin bisa termanfaatkan maksimal tanpa ada pengusaha. Rumahnya di pengusaha. Saya sering umpamakan ini seperti mobil yang penumpangnya pengusaha," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengusaha Stunting

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Untuk itu, Ma'ruf meminta pengusaha masuk dalam berbagai infrastruktur ekonomi dan keuangan syariah. Mulai dari bank syariah, asuransi dan sebagainya. Apalagi Hipmi sudah ada sejak lama dan anggotanya tersebar di seluruh Indonesia hingga ke pelosok daerah.

"Itu sebabnya Hipmi punya peran strategis untuk menginkubasi pengusaha di berbagai daerah sekaligus memperbanyak pengusaha nasiona," kata dia.

Tak hanya itu, Maruf juga menginginkan para pengusaha yang sudah menjalankan prinsip syariah menjadi lebih besar dan diperbanyak. Dia meyakini dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pengusaha-pengusaha muda menjadi pemain besar skala nasional.

Dia tidak ingin pengusaha Indonesia mengalami stunting, yakni tidak berkembang menjadi pengusaha besar. "Membesarkan pengusaha kecil, jangan jadi pengusaha stunting, tidak gede-gede atau kerdil," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya