Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto, melaporkan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) selama tahun 2021 mencapai Rp 126,02 triliun atau tumbuh sebesar 80,85 persen year on year.
“Apresiasi yang sangat besar atas kinerja seluruh BLU di tahun 2021 yang lalu, karena di tengah gelombang kedua pandemi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu BLU masih mampu menunjukkan kinerja yang positif, antara lain terlihat dari sisi keuangan,” kata Hadiyanto dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3/2022).
Dia menyebut pendapatan Rp 126,02 triliun merupakan angka yang lebih besar dari target yang ditetapkan yakni Rp 58,79 triliun, berarti ada peningkatan sekitar 214 persen. Selain itu, berkontribusi BLU sebesar 27,5 persen dari total penerimaan PNBP Nasional.
Advertisement
Kata Hadiyanto, saat ini tercatat 248 BLU yang terdiri dari 107 BLU kesehatan, 105 BLU pendidikan, 9 BLU pengelola dana, 6 BLU pengelola Kawasan, dan 21 BLU barang dan jasa lainnya.
BLU saat ini memiliki jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 235 ribu, dan mengelola aset sebesar Rp 1.170 triliun.
Lebih lanjut, pada aspek jenis dana kelolaan BLU menjadi semakin beragam, termasuk BLU sawit dan kerjasama pembangunan internasional.
Pada aspek fleksibilitas dari yang semula terbatas, berkembang menjadi entitas yang memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan aset, pengadaan barang dan jasa bahkan investasi.
Tata Kelola
Sementara, pada aspek tata kelola dari yang semula hanya berupa kelengkapan organ BLU menjadi berkembang penguatan SPI, dewan pengawas, kontrak kerja dan maturity rating.
Selain pertumbuhan serta dinamika yang positif, BLU juga berhasil memberikan kontribusi yang signifikan untuk perekonomian nasional. Misalnya dari sisi layanan BLU juga telah mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang ditunjukkan dengan kontribusi layanan yang dapat selalu available, affordable dan tetap sustainable.
Pada sisi kesehatan misalnya jumlah rumah sakit BLU hanya 3,06 persen dari total rumah sakit di Indonesia. Namun, mampu berkontribusi sebesar 15,4 persen dari seluruh pelayanan rumah sakit di Indonesia.
Kemudian, di masa covid-18 terdapat 82 rumah sakit BLU merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 dan 4 rumah sakit BLU menjadi rumah sakit khusus covid-19 yang telah didukung dengan teknologi informasi.
Selanjutnya, BLU pendidikan, jumlah perguruan tinggi BLU hanya 2,96 persen dari seluruh jumlah perguruan tinggi di Indonesia. Namun, mampu mendidik 25,45 persen mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Dimasa pandemi covid-19 peran BLU pendidikan telah menerapkan kebijakan Kuliah daring Serta adanya relaksasi dari pendidikan mencapai Rp 496 miliar,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, BLU lainnya juga telah berkontribusi pada layanan strategis seperti Palapa Ring yang telah menghubungkan 57 kabupaten kota sepanjang 12.148 KM dan membangun 1.662 BTS dan akses internet wi-fi 7 ribu titik layanan publik.
Advertisement