Prancis Sita Lukisan Pinjaman Miliarder Rusia Petr Aven yang Disanksi UE

Otoritas Prancis dilaporkan menyita sebuah lukisan yang dipinjamkan oleh miliarder Rusia Petr Aven.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Apr 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Prancis menyita sebuah lukisan yang dipinjamkan oleh miliarder Rusia Petr Aven dari yayasan miliarder Bernard Arnault di mana sebuah pameran di Paris baru saja berakhir.

Kantor berita Prancis, Agence France-Presse (AFP) melaporkan bahwa lukisan yang disita itu berjudul Pyotr Konchalovsky Self-Portrait.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (14/4/2022) Kementerian Kebudayaan Prancis mengumumkan keputusan untuk menahan karya seni itu sementara sanksi diberlakukan tanpa mengidentifikasi sang miliarder.

Lukisan Pyotr Konchalovsky adalah bagian dari pameran yang disebut koleksi Morozov, yang berlangsung dari 22 September hingga 3 April 2022 di Fondation Louis Vuitton di Paris, sebuah pusat seni yang didirikan oleh Arnault, pendiri grup LVMH.

Adapun lukisan lain yang akan dikembalikan ke museum di Ukraina, berjudul Portrait of Margarita Morozova. 

Lukisan yang merupakan karya dari seniman Rusia yakni Valentin Serov, akan tetap berada di Prancis sampai situasi di Ukraina memungkinkan untuk dikembalikan ke Museum Beaux-Arts di Dnipropetrovsk, AFP melaporkan, mengutip Kementerian Kebudayaan Prancis.

Selain pameran koleksi Morozov, Kementerian Kebudayaan Prancis juga membeberkan rencana penyitaan lain terhadap karya seni yang dipamerkan oleh sebuah yayasan swasta yang terkait dengan oligarki Rusia lainnya.

Sebagai informasi, Petr Aven dikenai sanksi pada akhir Februari 2022 oleh Uni Eropa karena hubungan dekatnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menyusul operasi militer negaranya di Ukraina.


Kekayaan Miliarder Rusia Susut USD 260 Miliar Karena Konflik di Ukraina

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Total kekayaan miliarder atau orang terkaya dunia telah merosot dari rekor tertinggi tahun lalu, di tengah penurunan pasar saham global sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Saat ini, kekayaan gabungan miliarder di seluruh dunia sebesar USD 12,7 triliun.

Dilansir Jumat (8/4/2022) laporan tahunan majalah Forbes tentang orang-orang terkaya di dunia mengungkapkan bahwa jumlah miliarder berkurang 329 orang, menjadikan totalnya kini sebanyak 2.668.

Disebutkan juga bahwa konflik Rusia Ukraina, yang diwarnai dengan serangkaian sanksi ekonomi membuat mengirim pasar saham Rusia dan rubel anjlok. Hal ini juga membuat jumlah miliarder Rusia berkurang.

Kekayaan miliarder Rusia telah menurun lebih dari USD 260 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Forbes mengatakan penurunan jumlah miliarder dunia dari 2.755 menjadi 2.668 adalah penurunan yang terbesar sejak krisis keuangan 2009, meski sempat naik pada 2021 lalu ketika saham global bangkit dari pandemi.

Salah satu penurunan posisi miliarder dialami oleh Mackezie Scott, yang sekarang berada di urutan ke 30 orang terkaya dunia - dari urutan ke-22.  Kekayaan bersih mantan istri Jeff Bezos itu kini tercatat USD 43,6 miliar.

Di sisi lain, Forbes juga mencatat sekitar 236 orang di dunia menjadi miliarder untuk pertama kalinya. 

Para miliarder baru itu termasuk penyanyi ternama Rihanna, sutradara Lord of the Rings Peter Jackson dan pemodal ventura Joshua Kushner.


Miliarder Rusia Roman Abramovich Dikabarkan Harus Berutang untuk Bayar Gaji Pekerja

Roman Abramovich (© AFP 2008)
Pemilik Chelsea Roman Abramovich (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Miliarder Rusia sekaligus mantan pemilik Chelsea, Roman Abramovich dilaporkan meminta pinjaman uang untuk membayar gaji stafnya, menyusul serangkaian sanksi ekonomi yang ia hadapi dari negara Barat. 

Diketahui bahwa banyak miliarder Rusia, termasuk Abramovich, yang dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa atas konflik yang terjadi di Ukraina. 

Dilansir dari Daily Mail, sejumlah sumber melaporkan bahwa Abramovich meminta pinjaman uang dari teman sesama miliarder dan selebritas, sebesar USD 980.000 atau Rp 14 miliar. 

Laporan media Page Six menyebut sutradara film Hollywood Brett Ratner termasuk di antara mereka yang diminta pinjaman oleh Abramovich, serta figur-figur lain di Hollywood dan Silicon Valley.

"Roman meminta beberapa teman terdekatnya yang kuat untuk mengizinkannya meminjam USD 1 juta. Dia mengatakan dia tidak pernah melewatkan gaji untuk stafnya, yaitu USD 750.000 per minggu, dan dengan asetnya yang dibekukan, dia tidak dapat membayar," kata sumber itu kepada Page Six.

Abramovich harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membayar stafnya, yang mencapai lebih dari 600.000 euro per minggu.

Sang miliader juga dilaporkan telah mendekati keluarga Rothschild setelah asetnya di Inggris dan AS disita bulan lalu.

Namun, belum ada keterangan atau konfirmasi lebih lanjut dari pihak Rothschilds mengenai laporan itu.


Roman Abramovich Tak Bisa Akses Aset di Inggris Karena Sanksi

Abramovich saat ini tidak dapat menjual asetnya di Inggris termasuk Chelsea tanpa izin khusus yang hanya dapat diberikan oleh menteri dan Kantor Penerapan Sanksi Keuangan Inggris (OFSI).

Setiap uang tunai dalam rekening yang dia pegang di Inggris sekarang dibekukan, dan sahamnya di London Stock Exchange juga tidak dapat dijual. 

Sebelum terkena sanksi, miliarder itu sempat membeli jet Boeing 787-8 Dreamliner senilai 264 juta euro.

Pesawat yang dapat mengangkut 50 penumpang itu merupakan jet pribadi paling mahal di dunia dengan biaya dasar 188 juta euro dan peralatan tambahan sebesar 76 juta euro, menurut laporan Forbes. 

Infografis AS Tak Mau Hadiri G20 Jika Ada Rusia
Infografis AS Tak Mau Hadiri G20 Jika Ada Rusia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya