Liputan6.com, Jakarta Masa mudik Lebaran tampaknya jadi kesempatan bagi mayoritas masyarakat untuk mengobati kerinduan akan kampung halaman. Situasi ini turut berimbas pada pemesanan tiket bus, yang membludak hingga sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2022.
"Kalau permintaan dari temen-temen mudik dengan bus rata-rata H-3 sudah sangat ramai. Sampai H-7 bahkan sudah cukup bagus," ujar Sekjen DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono kepada Liputan6.com, Senin (18/4/2022).
"Beberapa hari yang lalu saja rata-rata kenaikannya tuh 70 persen," kata dia.
Advertisement
Kendati begitu, Ateng mengatakan secara rinci, berapa jumlah kursi bus kosong yang masih tersedia. Adapun jumlah pemesanan tiketnya pun cenderung merata untuk rute antar wilayah.
"Hampir rata, baik yang ke arah Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun ke arah Sumatera juga merata," imbuh dia.
Secara besaran tarif, ia mengakui memang ada sedikit kenaikan harga. Namun nominalnya tidak melonjak hingga sekian kali lipat.
"Itu dinamika aja, ketika permintaan naik toh ada penyesuaian tarif, dalam artian pada batas yang wajar," terang dia.
Â
Segera Beli
Ateng pun menyarankan masyarakat yang hendak mudik via bus, untuk mengecek besaran tiket sesuai masing-masing penyedia jasa. Calon pemesan pun dihimbau segera membeli tiket sebelum ludes terjual.
"Teman-teman sudah bisa lewat aplikasi, memesan online dan sebagainya. Sehingga dengan begitu kan tinggal memilih, mana yang paling diminati, PO mana yang paling diminati, silakan saja," ungkap dia.
"Kami tidak bisa mengatakan kapasitas sekarang masih sekian persen. Namun semakin cepat itu ditentukan tentunya akan makin longgar posisi siapapun peminatnya untuk memilih," tandasnya.
Advertisement
Bus Mudik Lebaran Aman Wajib Penuhi 3 Syarat, Apa Saja?
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, meminta kesiapan perusahaan otobus (PO) dalam mengakomodasi sarana bus untuk kegiatan mudik Lebaran 2022.
"Target jangka pendeknya yaitu kesiapan pemerintah dan operator untuk mensuplai kebutuhan bus bagi masyarakat selama angkutan lebaran 2022. Rapi harus ada jaminan mobil ini menjamin aspek keselamatan. Malu kalau bus yang dipakai masyarakat sampai ada gangguan, terlebih jangan sampai ada korban," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/4/2022).
Dirjen Budi juga bersepakat dengan pihak PO, tentang tiga hal yang wajib dimiliki bus mudik untuk bisa dikategorikan aman.
"Yang pertama, kita harus menjamin bahwa bus yang digunakan ini berkeselamatan. Ada peringatan dari KNKT bahwa selama 2 tahun pandemi mungkin banyak kendaraan pariwisata dan AKAP (antar kota antar provinsi) yang tidak digunakan karena mungkin demand-nya turun," urainya.
Â
Selanjutnya
Kedua, yakni kesiapan pengemudi. Ketiga, kelengkapan dokumen dan harus sesuai dengan regulasi, baik uji kir maupun kartu pengawasannya.
"Jangan sampai mobil yang tidak siap tapi tetap dikeluarkan untuk beroperasi dan tidak dilakukan uji berkala. Kalau ada kecelakaan dan ternyata ada aspek kelalaian dari operator, saat ini kepolisian sudah mengembangkan tidak hanya beban pengemudi tapi juga penanggung jawabnya," tegas Dirjen Budi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sebelumnya telah mengingatkan operator harus siap dan bersedia menginvestasikan untuk maintenance operasional.
"Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik, entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator untuk memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman," paparnya.
Advertisement