Netflix Kehilangan 200.000 Pelanggan Akibat Saham Anjlok

Akibat hal tersebut, Netflix telah kehilangan 200.000 pelanggan secara global pada Q1 ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2022, 14:41 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 14:41 WIB
Ilustrasi Netflix
Netflix.(unsplash.com/@thibaultpenin)

Liputan6.com, Jakarta Pada perdagangan Selasa kemarin saham Netflix turun hingga 25 persen. Raksasa streaming itu melaporkan pendapatan kuartalnya melesu sehingga kehilangan pelanggan. Bahkan perusahaan memperkirakan akan kehilangan lebih banyak lagi di bulan-bulan mendatang.

Ini kali pertamanya Netflix kehilangan pelanggan dalam lebih dari satu dekade. Melansir Forbes, Kamis (21/4/2022), perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan sebesar USD 7,78 miliar, naik 10 persen dari tahun lalu. Berbeda dari perkiraan USD 7,93 miliar.

Sangat disayangkan, akibat hal tersebut, Netflix telah kehilangan 200.000 pelanggan secara global pada Q1 ini.

Lebih buruknya, perusahaan memperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan lagi pada kuartal saat ini. Hal itu karena adanya sharing password dan meningkatnya persaingan dari layanan streaming saingan untuk memperlambat pertumbuhan pendapatan.

Netflix juga mengatakan bahwa menangguhkan layanannya di Rusia mengakibatkan hilangnya 700.000 pelanggan. Meski adanya keadaan yang tidak terduga itu, perusahaan memang tetap akan menambahkan 500.000 tambahan bersih pada kuartal terakhir.

Setelah kehilangan pelanggan baru-baru ini, Netflix sekarang memiliki sekitar 221,6 juta pelanggan yang membayar secara global, turun dari 221,8 juta pada Q4 tahun 2021.

“Pertumbuhan pendapatan kami telah sangat melambat,” demikian keterangan dalam sebuah surat kepada pemegang saham pada Selasa kemarin

“Akun berbagi rumah tangga—dikombinasikan dengan persaingan, menciptakan hambatan pertumbuhan pendapatan,” lanjutannya.

Di sisi lain, saham Netflix telah banyak berjuang di tahun ini, jatuh lebih dari 40 persen di tengah aksi jual pasar yang lebih luas sepanjang tahun ini.

 

Saham Lainnya

Ilustrasi Netflix
Netflix.

Seperti saham pertumbuhan lainnya, saham Netflix sangat terpukul oleh lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, tetapi sebagian besar perjuangan perusahaan baru-baru ini berkisar pada perlambatan pertumbuhan pelanggan di tengah meningkatnya persaingan.

Sementara platform saingan telah menghabiskan lebih banyak uang dalam upaya untuk mendapatkan pangsa pasar saat perang streaming memanas.

Menghadapi ancaman dari Disney+ dan HBO Max, Netflix telah membelanjakan paling banyak untuk konten, dengan anggaran diperkirakan akan mencapai lebih dari USD 20 miliar pada tahun 2022.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya