Profil 3 Perusahaan yang Terseret Kasus Mafia Minyak Goreng: Wilmar, Musim Mas, dan Permata Hijau Group

Kejaksaan Agung (Kejagung) tenetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi minyak goreng.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Apr 2022, 20:42 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 20:35 WIB
Ketersediaan Stok Minyak Goreng di Supermarket
Petugas menata minyak goreng di rak sebuah supermarket kawasan Jakarta, Jumat (25/3/2022). Sempat mengalami kekosongan stok, saat ini minyak goreng sudah kembali normal di supermaket dengan harga 2 liter mulai dari Rp 36 ribu - Rp45 ribu tergantung merek. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) tenetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi minyak goreng. Dugaan Korupsi ini terkait pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.

Jaksa Agung ST Burhanuddin menjelaskan, tersangka pertama adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Daglu Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana (IWW).

Tersangka lain adalah Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup, Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia dan, PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.

Menurut Burhanudin, perusahaan-perusahaan tersebut berusaha melobi Indrashari untuk mengantongi izin ekspor CPO.

"Padahal perusahaan-perusahaan itu bukanlah perusahaan yang berhak melakukan impor," tutur Burhanuddin di Kejagung, Jakarta Selatan, pada Selasa 19 April 2022.

Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung), menjerat IWW dengan Pasal 2 atau Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) serta Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a b e dan f Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan/atau Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 129 juchto Nomor 170 tahun 2022 tentang Penetapan Jumlah untuk Distribusi Kebutuhan Dalam Negeri dan Harga Penjualan di Dalam Negeri.

Selanjutnya ketentuan Bab 2 huruf a angka 1 huruf b jo bab 2 huruf c angka 4 huruf c Peraturan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02 DAGLU per 1 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kebijakan dan Pengaturan Ekspor CPO. Para tersangka kini ditahan untuk 20 hari pertama.

Dirangkum Liputan6.com pada Rabu (20/4/2022), berikut ini profil ketiga perusahaan minyak goreng tersebut:

 

Wilmar Nabati Indonesia

FOTO: Kenaikan Harga Minyak Goreng Penyumbang Utama Inflasi
Pedagang menata minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wilmar Nabati Indonesia adalah anak usaha dari Wilmar International Limited. Perusahaan ini didirikan pada 1991 dan berkantor pusat di Singapura dan merupakan grup agribisnis terkemuka di Asia.

Wilmar berada di peringkat atas di antara perusahaan terdaftar terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di Bursa Singapura. Wilmar menjalankan bisnis model agribisnis terintegrasi yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis komoditas pertanian, mulai dari budidaya dan penggilingan kelapa sawit dan tebu, hingga pemrosesan, branding, dan distribusi.

Wilmar memiliki lebih dari 500 pabrik dan jaringan distribusi yang luas meliputi Cina, India, Indonesia dan sekitar 50 negara dan wilayah lainnya.

Wilmar Nabati Indonesia menjual berbagai merek minyak goreng. Untuk produk kelapa sawit antara lain Sania dan Fortune. Selain itu produk lain yang dikeluarkan Wilmar termasuk Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun dan Goldie.

 

Permata Hijau Group

Ketersediaan Stok Minyak Goreng di Supermarket
Petugas menata minyak goreng di rak sebuah supermarket kawasan Jakarta, Jumat (25/3/2022). Sempat mengalami kekosongan stok, saat ini minyak goreng sudah kembali normal di supermaket dengan harga 2 liter mulai dari Rp 36 ribu - Rp45 ribu tergantung merek. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Permata Hijau Group (PHG), sebuah perusahaan kelapa sawit terintegrasi, didirikan pada 1984 dengan bisnis inti di perkebunan kelapa sawit. Saat ini, operasi PHG terintegrasi yang mencakup seluruh rantai nilai minyak sawit dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir.

Permata Hijau Group adalah anggota RSPO yang bereputasi baik, menekankan pada kelestarian lingkungan dalam mengelola operasi perkebunan dan manufakturnya dan berkomitmen penuh dalam langkah-langkah efisiensi energi dan pengurangan keseluruhan dalam pemanfaatan bahan bakar fosil, seperti memprakarsai dalam Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) yang diprogramkan sesuai perjanjian Protokol Kyoto.

Keberhasilan pelaksanaan proyek ini mengarah pada produksi produk turunan berbasis kelapa sawit yang sadar lingkungan yang sebagian besar bebas dari bahan bakar fosil. Dengan jaringan distribusi kami yang luas, tim yang berpengetahuan luas dan energik, kami sekarang menjadi perusahaan kelapa sawit yang terintegrasi penuh dan salah satu eksportir utama produk kelapa sawit.

 

 

Musim Mas

Operasi Pasar Minyak Goreng di Polres Jaksel
Petugas melayani warga yang membeli minyak goreng di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar minyak goreng selama enam hari, terhitung mulai hari in, 4 hingga 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Grup Musim Mas adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Kantor pusat kami berada di Singapura, dengan operasi yang mencakup seluruh rantai nilai dan terletak di 13 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia.

Sejak Tahun 1972, Musim Mas telah membangun hubungan yang erat dan awet dengan pelanggan dan pemangku kepentingan di seluruh dunia.

Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri ini dengan inovasi di seluruh dunia. 

Tim profesional global Musim Mas tersebar di seluruh rantai suplai minyak kelapa sawit bekerja sama dengan para pemangku kepentingan nasional dan internasional, untuk memastikan bahwa produk kami layak secara ekonomi, bertanggung jawab secara sosial, dan sesuai dengan kepentingan lingkungan.

Dari perkebunan, pabrik pengolahan, kilang, pabrik penggilingan inti sawit, oleokimia, dan pabrik specialty fats, Musim Mas memproduksi minyak sawit dan produk turunannya yang bernilai tambah sebelum mengekspornya ke pelanggan melalui armada ekstensif kapal tangki dan tongkan.

Saat ini, Musim Mas adalah pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia.

Infografis Langkah KPPU Bongkar Kartel Minyak Goreng Libatkan 8 Perusahaan Besar
Infografis Langkah KPPU Bongkar Kartel Minyak Goreng Libatkan 8 Perusahaan Besar (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya