Penyaluran Pembiayaan PT SMI ke Pemda Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI telah penyaluran pembiayaan ke pemerintah daerah (Pemda) Rp 27 triliun hingga Maret 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 18:45 WIB
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI telah penyaluran pembiayaan ke pemerintah daerah (Pemda) Rp 27 triliun hingga Maret 2022. Jumlah ini naik 132,2 persen dibandingkan 2021.

Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruzad menjelaskan, pembiayaan ke pemda menjadi sumber pertumbuhan perusahaan di tengah pandemi. Angka Rp 27 triliun adalah 34 persen dari portofolio yang disiapkan.

“Dilihat dari kontribusinya itu Rp 27 triliun outstanding, yang dihasilkan dari aktivitas pinjaman daerah itu, mencerminkan 34 persen dari portofolio pembiayaan PT SMI,” ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Penyaluran pembiayaan ke pemda ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, penggerak pertumbuhan berasal dari aktivitas pinjaman dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah daerah.

“Saya juga mencatat sebaran dari portofolio pembiayaan dari SMI itu semakin hari kalau kita lihat, posisi per Maret yang luar Jawa itu sudah melebihi posisi pembiayaan atau sebaran pembiayaan kepada Pulau Jawa,” paparnya.

Menurut catatan perusahaan pelat merah tersebut, hingga akhir Maret 2022, Pulau Jawa memberikan kontribusi sebesar 37 persen. Selanjutnya, pembiyaan di luar Pulau Jawa telah berkontribusi sebesar 63 persen.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tol Trans Sumatera

Tol Binjai-Stabat
Tol Binjai-Stabat

Sebelumnya, PT SMI telah memberikan pembiayaan kepada 4 proyek Tol Trans Sumatera. Nilai dari pembiayaan tersebut mencapai Rp 70 triliun. Penyaluran menjadi dua tahap yakni pertama tahap konstruksi sebesar Rp 16 triliun. Kedua tahap operasional sebesar Rp 54 triliun.

"Nilai stimulus total pembiayaan PT SMI atas 4 ruas Tol Trans Sumatera mencapai Rp 70 triliun," kata Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur Sylvi J. Gani dalam Bincang Bareng DJKN dengan tema Manfaat Sosial dan Ekonomi Pembangunan Tol Trans Sumatera, Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Untuk empat proyek yang didanai PT SMI antara lain ruas tol Medan-Binjai, Terbangi Besar-Pemantang Panggang-Kayu Agung. Lalu Bekauheni-Terbangi Besar dan Palembang-Indralaya.

Berdasarkan perhitungan masa selesai kontrak konstruksi sampai dengan tahun 2033, muncul hasil analisa potensi dampak pembiayaan proyek tersebut. Didapatkan angka Rp 129 triliun untuk output dari 4 proyek tersebut. Lalu memberikan nilai tambah hingga Rp 59 triliun.

Selain itu, proyek tersebut juga memberikan pendapatan rumah tangga sebanyak Rp 18 triliun dan menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sebanyak 118 ribu orang.

"Khusus 4 ruas tol yang dibiayai PT SMI hasilnya cukup baik, dampaknya cukup besar," kata dia.

Potensi Ekonomi

PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Potensi dampak ekonomi pembangunan 11 ruas prioritas jalan tol trans sumatera terhadap perekonomian nasional telah memberikan efek domino terhadap output perekonomian sebesar 1,70. Dari total stimulus Rp 452 triliun, menghasilkan output Rp 768 triliun.

"Hasil analisa dampak ekonomi 11 ruas prioritas jalan tol dengan investasi di tahap konstruksi sebesar Rp 195 triliun dan tahap operasional sebesar Rp 257 triliun sehingga totalnya Rp 452 triliun," kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan dampak output per tahun jalan tol Trans Sumatera setara dengan 2,2 persen PDRB di Sumatera. Selain itu 11 proyek ini mampu memberikan nilai tambah hingga RP 369 triliun dan berkontribusi pada pendapatan rumah tangga senilai Rp 119 triliun.

Dari sisi tenaga kerja juga mampu menyerap hingga 617 ribu orang per tahun. Angka ini setara dengan 2,4 persen tenaga kerja di Sumatera.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya