Menparekraf: Gernas BBI Buka 2 Juta Lapangan Kerja Baru

Gernas BBI ini membuka kesempatan bagi para UMKM, koperasi, dan para pelaku usaha karena aksi afirmasi ini betul-betul berpihak kepada pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Apr 2022, 13:14 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2022, 13:14 WIB
Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno Weekly Press Briefing (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, meyakini Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat menciptakan 2 juta lapangan kerja baru, dan mampu membangkitkan ekonomi.

“Kami percaya Gernas BBI akan menciptakan 2 juta lapangan kerja baru. Saya garis bawahi 2 juta lapangan kerja baru akan membangkitkan ekonomi, menambah pertumbuhan ekonomi sampai 1,7 sampai 2 persen,” kata Sandiaga Uno dalam Afirmasi Pembelian & Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia, Senin (25/4/2022).

Menurutnya, Gernas BBI ini membuka kesempatan bagi para UMKM, koperasi, dan para pelaku usaha untuk mengambil peluang usaha. Karena, aksi afirmasi ini betul-betul berpihak kepada pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri.

“Saya ingin menggarisbawahi atas arahan Presiden Jokowi bahwa sejak diluncurkan 14 Mei 2020- Februari 2022 BBI telah mencapai 57 persen dari target 30 juta UMKM yang onboarding pada marketplace di akhir tahun 2023,” ujarnya.

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar bisa menampilkan 1 juta produk UMKM di e-katalog LKPP pada 2022.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, tim gernas BBI terdiri dari 29 Kementerian Lembaga. Ini sebuah kolaborasi yang sangat kolosal, 12 diantaranya dipilih sebagai campaign manager, dan akan dilaksanakan roadshow Gernas BBI ke berbagai provinsi.

Adapun hingga bulan April ini telah dilaksanakan Gernas BBI, di Jambi, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Selanjutnya, Gernas BBI akan dilaksanakan di Bangka Belitung.

Sandiaga menilai, gernas BBI ini berpotensi menghadirkan transaksi pembelian produk dalam negeri sebesar Rp 500 triliun dan potensi belanja BUMN sampai dengan Rp 420 triliun.

“Sesuai dengan pertemuan di Bali yang Bapak Ibu juga dihadiri, Komitmen belanja PDN pemerintah terhadap produk UMKM kita harapkan akan mencapai Rp 483,2 triliun, kita semakin dekat untuk mencapai target, karena deadline adalah 31 Mei 2022 siap semua,” ujarnya.

“Mari kita realisasikan komitmen-komitmen ini dari komitmen menjadi kontrak, jangan komitmen-komitmen saja jangan sampai PHP, jangan sampai janji tinggal janji, tapi harus jadi kontrak pengadaan barjas pemerintah dan semua tercatat di kontrak e-kontrak LKPP,” tutup Sandiaga Uno.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mendag Terus Perkuat UMKM Agar Bisa Berdaya Saing di Pasar Global

Dukung Gernas BBI Sumbar, BRI Kurasi Produk Lokal Unggulan
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengajak para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bangka Belitung (Babel) untuk bersinergi melihat peluang ekspor.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengajak para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bangka Belitung (Babel) untuk bersinergi melihat peluang ekspor. Pelaku UMKM Babel harus dapat meningkatkan daya saing untuk menembus pasar global.

“Kemendag akan terus memperkuat pelaku UMKM di seluruh Indonesia, khususnya di Babel agar dapat bersaing di pasar global. Saya sangat berharap seluruh upaya ini dapat meningkatkan kinerja perdagangan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM di Babel di masa mendatang,” kata Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).

Pada situasi pandemi dua tahun terakhir, UMKM membuktikan dapat menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia. Pada 2021, sebanyak 64,19 juta UMKM di Indonesia memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun. UMKM juga menyerap 119,6 juta atau 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

Dari sisi ekspor, lebih dari 75 persen eksportir merupakan UMKM. Namun, kontribusinya baru mencapai sekitar 4 persen terhadap total nilai ekspor Indonesia.

“Kegiatan ini diselenggarakan khusus untuk mendorong para pelaku UMKM Indonesia menembus pasar global. Pelaku UMKM Babel harus dapat melihat peluang ekspor. Misalnya, dapat kita lihat dari negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia. Pada 2021, lebih dari 26 persen dari tujuan ekspor utama dari Babel adalah Singapura dan Malaysia. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Provinsi Babel pada 2021 mencapai USD 2,6 miliar atau berhasil tumbuh 56,58 persen dari tahun sebelumnya dan menempati urutan ke-19 dari 34 provinsi,” jelas Mendag.

 

Kampanye Gernas BBI

Dukung Gernas BBI Sumbar, BRI Kurasi Produk Lokal Unggulan
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menuturkan, tahun ini, Kemendag akan melakukan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Bangka Belitung dengan tagline Cahaya Bangka Belitung.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menuturkan, tahun ini, Kemendag akan melakukan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Bangka Belitung dengan tagline Cahaya Bangka Belitung. Kampanye Gernas BBI merupakan salah satu strategi dalam mendorong pelaku bisnis UMKM agar dapat bersaing baik di pasar lokal maupun global.

Pada 2022, Kemendag ditugaskan untuk mengangkat potensi unggulan Provinsi Kepulauan Babel selama tiga bulan pada Februari–Mei 2022. Pelaksanaan pembukaan perdana (grand launching) Gernas BBI akan dilaksanakan di Provinsi Babel pada Mei 2022.

“Melalui Gernas BBI, pelaku usaha diharapkan selalu berinovasi dalam mengembangkan kualitas produk menjadi lebih baik serta mampu mengikuti tren pasar sehingga dapat dikenal, digunakan, dan dicintai tidak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga oleh pasar global,” tutur Oke.

Total UMKM onboarding platform digital per Desember 2021 mencapai 17,25 juta UMKM. Sedangkan pada 2023, pemerintah melalui Program Gernas BBI menargetkan sebanyak 30 juta UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital.

Oke menjelaskan, UMKM menghadapi berbagai tantangan dalam meng-onboarding-kan UMKM ke ranah digital. Misalnya, persaingan global yang semakin ketat, sulitnya mengakses permodalan, kemampuan UMKM menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing global, kesulitan dalam melakukan transaksi daring, akses internet dan teknologi yang belum merata, rendahnya penguasaan teknologi digital para UMKM, serta minimnya akses pemasaran dan promosi yang dimiliki UMKM.

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona
Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya