Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 26 Mei 2022 menjadi salah satu hari yang tercatat sebagai Hari Libur Nasional tahun ini. Lantas, memperingati hari apakah tanggal tersebut?
Sebagai informasi, Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PANRB Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 dan Nomor 4 Tahun 2021, telah menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama sepanjang tahun 2022.
Secara total, ada 16 hari libur nasional di sepanjang tahun 2022.
Advertisement
Mei tahun ini pun menjadi bulan dengan tanggal merah yang paling banyak di tahun ini, menyisakan satu lagi tanggal merah, yaitu pada Kamis besok, 26 Mei 2022.
Dalam aturan SKB 3 Menteri disebutkan bahwa tanggal 26 Mei 2022 adalah Hari Kenaikan Isa Almasih dan menjadi hari libur nasional.
Sebelumnya, tanggal merah bulan ini jatuh pada 1 Mei 2022 untuk Hari Buruh Internasional. Berlanjut pada 2-3 Mei 2022 untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang dirayakan oleh umat Islam.
Kemudian pada 16 Mei lalu, tanggal merah menjadi perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE bagi umat Buddha.
Terakhir pada Kamis mendatang, 26 Mei 2022 adalah hari Kenaikan Isa Al Masih yang diperingati oleh umat Kristen dan Katolik.
Berdasarkan SKB tersebut, berikut adalah jadwal hari libur nasional sepanjang tahun 2022:
- Tahun Baru 2022 Masehi : 1 Januari
- Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili : 1 Februari
- Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW : 28 Februari
- Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 : 3 Maret
- Wafat Isa Almasih : 15 April
- Hari Buruh Internasional : 1 Mei
- Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah : 2-3 Mei
- Hari Raya Waisak 2566 BE : 16 Mei.
- Kenaikan Isa Almasih : 26 Mei
- Hari Lahir Pancasila : 1 Juni
- Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah : 9 Juli
- Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah: 30 Juli
- Hari Kemerdekaan RI : 17 Agustus
- Maulid Nabi Muhammad SAW : 8 Oktober
- Hari Raya Natal : 25 Desember.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Cek Hari Libur Nasional di Smartphone Anda
Kamu juga bisa melihat jadwal hari libur nasional 2022 di smartphone melalui aplikasi Google Calender tanpa harus terlihat berantakan, karena tergabung dengan jadwal acara atau catatan lain di kalender. Caranya:
- Buka aplikasi Google Calendar di smartphone
- Pilih opsi tiga garis di bagian pojok kiri atas lalu pilih Setelan
- Ketuk Hari libur
- Hari libur negara dan wilayah akan muncul
- Di samping kalender hari libur langganan, ketuk Hanya hari libur nasional
- Di bagian bawah, pilih Oke.
Advertisement
Sektor Pariwisata Makin Ciamik Gara-Gara Libur Lebaran
Libur lebaran tahun ini menjadi salah satu momen kebangkitan ekonomi, khususnya melalui sektor pariwisata. Bagaimana tidak, pergerakan masyarakat meningkat drastis pada awal Mei 2022.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyebut selama kuartal I-2022 tingkat mobilitas masyarakat telah meningkat. Per 5 Mei 2022 tingkat mobilitas masyarakat mencapai rekor tertinggi yakni 15,4 persen. Jauh lebih tinggi dari kuartal I-2021 yakni 7,1 persen.
"Di kuartal I ini mbolitas sudah cukup tinggi dibandingkan tahun lalu yang masih di teritori negatif," kata Febrio dalam Taklimat Media, Tanya BKF: Mengoptimalkan Sumber Pertumbuhan Ekonomi ke Depan, Jakarta, Jumat (13/5).
Menariknya, kata Febrio adanya libur lebaran di bulan Mei mampu meningkatkan mobilitas masyarakat seiring dengan pelonggaran protokol kesehatan. Hal ini membuat aktivitas masyarakat di tempat rekreasi mengalami peningkatan, baik di taman nasional, pantai umum, dermaga, taman hewan, lapangan terbuka hingga taman umum.
"Aktivitas masyarakat buat rekreasi ini meningkat tajam," kata dia.
Akibatnya sektor-sektor seperti pariwisata, makanan-minuman, hingga transportasi atau akomodasi mengalami perbaikan. Meski belum kembali ke level pra pandemi, namun Ramadan dan libur lebaran menjadi momen pengungkit sektor-sektor tersebut.
"Kita harapkan aktivitas lebaran dan Ramadan ini bisa bawa sektor pariwisata ke masa pra pandeminya," kata Febrio.
Selain itu, saat ini aktivitas di tempat kerja juga mengalami penurunan. Meski begitu hal ini tetap dianggap positif karena masyarakat melakukan aktivitas di luar. Dia berharap peningkatan mobilitas masyarakat ini bisa terus berlanjut hingga akhir tahun.
"Sekarang mobilitas ini di atas 15 persen, lebih tinggi dari keadaan pra pandemi dan semoga ini bisa lebih tinggi lagi di kuartal selanjutnya," harapnya.