Menko Airlangga: Ekonomi Digital Berkontribusi Hampir USD 1 Triliun ke PDB ASEAN

Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya peran negara-negara anggota ASEAN untuk mempercepat integrasi digital kawasan.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Mei 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2022, 16:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jamuan makan malam bertema “A Digital ASEAN for All” World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022. (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jamuan makan malam bertema “A Digital ASEAN for All” World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022. (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama para Menteri dari ASEAN dan mitra strategis lainnya membahas pentingnya proyeksi dan pembangunan kapasitas digital di kawasan untuk memberi manfaat konkret bagi semua lapisan masyarakat.

Pembahasan tersebut dilakukan saat menghadiri jamuan makan malam bertema “A Digital ASEAN for All”, yang masih dalam satu rangkaian acara World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022.

Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut menyampaikan sambutan penutup tentang pasar internet ASEAN yang potensinya paling cepat berkembang. Setiap hari di kawasan ini, lebih dari seratus ribu pengguna baru berselancar di internet.

“Diproyeksikan dalam dekade ini, ekonomi digital atau internet berkontribusi hampir USD 1 triliun terhadap PDB ASEAN,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya peran negara-negara anggota ASEAN untuk mempercepat integrasi digital kawasan. Dalam hal ini, peran Pemerintah diperlukan untuk mengubah pola pikir dari regulator menjadi fasilitator dan akselerator digitalisasi di Asia Tenggara.

Sebagai negara ASEAN yang terlibat dalam forum G20, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa melalui Presidensi G20, Indonesia berupaya mendorong gagasan-gagasan perkembangan dan percepatan digitalisasi untuk memajukan perekonomian negara berkembang.

Sebagai informasi, jamuan makan malam ini menjadi wadah bagi para pebisnis dan figur publik dari negara-negara ASEAN untuk mendiskusikan langkah yang harus diprioritaskan ASEAN untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan literasi digital.

Selain itu, dibahas juga upaya nyata membuat transformasi ekonomi digital memberikan manfaat nyata bagi seluruh negara ASEAN.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir perwakilan bisnis dari Indonesia yaitu John Riady selaku CEO PT Lippo Karawaci Tbk. yang juga menjadi moderator dalam diskusi, Anthony Tan selaku CEO dan Co-Founder Grab, dan sejumlah Menteri dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Google: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 2.055 Trilin pada 2025

Menkominfo RI Johhny G Plate (kiri) dan President Google Asia Pacifik Scoot Beamount (kanan), pada sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022)
Menkominfo Johhny G Plate dan President Google Asia Pacifik Scoot Beamount di sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022). Dok: Biro Humas Kominfo

Sebelumnya, Google memproyeksikan potensi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga US$ 140 miliar atau sekitar Rp 2.055 triliun pada 2025 mendatang.

Kabar baik tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Johhny G Plate dalam pertemuan bilateral dengan President Google Asia Pacifik, Scoot Beamount, di sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022) waktu setempat.

Johhny menuturkan proyeksi tersebut bisa tercapai jika Indonesia mampu memanfaatkan ruang digital dan menghindari penyalahgunaan penggunaan teknologi informasi.

"Pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia dan ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," katanya dikutip dari situs web Kemkominfo, Selasa (24/5/2022).

Pengembangan ekonomi digital ini juga didorong oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.

“Google mempunyai atensi yang cukup tinggi karena perkembangan digital ekonomi Indonesia selama Covid-19 bertumbuh positif, di mana pada 2021 ekonomi digital menjadi double digit dan tahun 2022 kuartal pertama tumbuh sebesar tujuh persen,” ujar Menkominfo.

 

Kerja sama Bilateral

Ia menyebut pertemuan bilateral dilakukan untuk menindaklanjuti kerjasama pemerintah Indonesia dengan Google tentang ekositem digital agar semakin bermanfaat bagi masyarakat.

Kerjasama yang sudah dilakukan antara lain program pengembangan sumber daya manusia, pemanfatan sistem digital, dan penanggulangan berita hoaks.

“Dengan memperluas jaringan infratruktur dan penguatan sumber daya manusia, maka peluang ekonomi digital semakin bermanfaat,” ucap Johnny menambahkan.

Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi. Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 sebesar USD 4,7 miliar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya