KIT Batang Digadang jadi Kiblat Industri Baterai Kendaraan Listrik Terbaik Dunia

Presiden LG Energy Solution Lee Bang Soo, akan menjadikan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik dunia.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Jun 2022, 11:14 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 11:14 WIB
Pembangunan rusun pekerja industri di KIT Batang
Pembangunan rusun pekerja industri di KIT Batang. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Presiden LG Energy Solution Lee Bang Soo, akan menjadikan Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik dunia.

Hal itu disampaikan dalam acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang, Rabu (8/6/2022).

“Kami mohon bantuan Bapak Presiden untuk mendukung supaya semua ini dapat terwujudkan. Konsorsium LG juga akan melakukan yang terbaik untuk memelihara Kawasan Industri Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik dunia,” kata Lee Bang Soo.

Adapun seremoni ini dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ambassador Park, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, Direktur Utama Antam Niko, Direktur Utama IBC Toto Nugroho.

Lebih lanjut, Lee Bang Soo menyambut baik konsorsium LG dapat berinvestasi di Pabrik inti proyek Grand Package di Kawasan Industri Batang, yang akan menjadi titik kunci penting untuk pembangunan nasional yang seimbang.

“Saya hadir di sini dengan visi untuk mengembangkan Kawasan industri Batang menjadi Kawasan industri EV terpenting di Asia Tenggara di masa depan,” ujarnya.

Dia menyebut, proyek grand package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun.

“Peleburan dan pemurnian biji nikel ditambang nikel, menjadikan memiliki nilai tambah yang tinggi sebagai bahan precursor dan katoda,” ujar Lee Bang Soo.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Integrasi Vertikal

Kementerian PUPR membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi beserta jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi beserta jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. (Dok PUPR)

Guna mewujudkan integrasi vertikal hingga pembuatan baterai akhir, pihaknya menggunakan wilayah Kawasan Industri Batang seluas 275 hektar dan menerima insentif dari pemerintah dan penerapan teknologi terbaru dari LG Consortium.

“Selain itu, kami secara aktif bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang sejalan dengan tren ESG global,” ujarnya.

Dia pun meyakini proyek Grand Package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun kedepan. Ketika produksi massal proyek direncanakan dengan mitra Indonesia Antam dan IBC.

“Serta untuk merealisasikan semua investasi yang direncanakan, sangat penting bagi kedua belah pihak untuk menandatangani JV Tambang pada bulan September 2022, dan kerja sama yang aktif bersama pemerintah Indonesia, Antam, dan Konsorsium LG menjadikan hal ini sangat penting bagi kami,” pungkasnya. 

Menteri Bahlil: Lahan KIT Batang Tahap 1 Ludes, Berkat Kolaborasi Sehati Erick-Ganjar

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, seluruh lahan industri yang tersedia di Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang untuk tahap pertama sudah ludes dibeli investor.

Kabar baik ini disampaikan Bahlil saat mendampingi Presiden Jokowi dalam seremoni acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).

"Alhamdulillah, tahap pertama sudah seperti ini. Dan semua lahan 450 hektare untuk tahap pertama sudah terlaku jual habis," tegasnya.

Bahlil berkelakar, capaian positif ini berkat kerja sama sehati antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengawal industri proses pembangunan Industri Kit-Batang.

"Ini terjadi karena ada kolaborasi sehati antara Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN dan pemda provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)," jelas Bahlil.

Selain kolaborasi sehati antara Erick Thohir dan Ganjar, lanjut Bahlil, kesuksesan KIT Batang dalam menggaet investor juga tak lepas dari sinergi antara Kementerian PUPR dan Kementerian Investasi dalam penyediaan lahan hingga proses pembangunan.

Dia pun berharap kolaborasi antar Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus dapat ditingkatkan. Hal ini demi memenuhi target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun.

"Semoga kompak terus, agar realisasi investasi berikutnya bisa terpenuhi ke depan," tutup Bahlil.

Percepat Bangun KIT Batang, Menteri Basuki Minta Tarik Tenaga Kerja Lokal

Kementerian PUPR membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi beserta jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi beserta jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. (Dok PUPR)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mendorong pemanfaatan tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak untuk membangun Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

"Dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkaan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (3/4/2022).

"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini," imbuh dia.

Guna mendukung percepatan pengembangan kawasan industri tersebut, Kementerian PUPR secara terpadu tengah mempercepat pembangun sejumlah infrastruktur dasar. Meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta tengah menyelesaikan pembangunan jalan akses menuju KIT Batang paket 1.3 sepanjang 14,79 km.

Saat ini tengah dilakukan pekerjaan berupa, galian dan timbunan, pemadatan timbunan, pengecoran rigid Fs'45, install begisting saluran jalan, erection girder, dan overpass Sidorejo. Jalan akses juga telah dilengkapi jembatan Sidorejo sepanjang 82 meter. Ditargetkan akses tersebut akan rampung pada Juni 2022.

Dukungan bidang melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, menyiapkan pembangunan penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang Pakat 2 yang berbentuk embung/reservoir, dan dapat menampung air sebesar 1 juta liter kubik untuk dilanjutkan ke Instalasi Pengeolahan Air (IPA/SPAM) yang dikerjakan BPPW Jawa Tengah.

 

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya