Zulkifli Hasan Disemprot Pedagang: Harga Daging Sapi Mahal Pak!

Mendag Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022)

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2022, 09:17 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2022, 09:15 WIB
FOTO: Jelang Idul Adha, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Cibubur
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga daging di Pasar Cibubur, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan memantau langsung harga bahan pokok guna memastikan harga stabil menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Klender SS, Jakarta Timur mengeluhkan tingginya harga daging mencapai Rp150 ribu per kilogram.

Padahal, disituasi normal harga pangan tinggi protein hewani tersebut berkisar Rp110 ribu per sampai Rp 120 ribu per kilogram.

"Daging mahal pak (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan). Sudah Rp 150 ribu per kilo sekarang, dari Rp110 ribu sampai Rp 120 ribu per kilo," ujarnya kepada Mendag saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Akibat lonjakan harga tersebut, lanjutnya, penjualan daging sapi menurun drastis. Hal ini karena konsumen untuk sementara waktu memilih untuk tidak membeli daging sapi yang tengah mahal.

"Sekarang sepi, orang jadi beralih dulu gak makan daging," tekannya.

Dia pun berharap, Mendag untuk segera menyelesaikan persoalan harga daging sapi yang tengah mahal. Hal ini demi meningkatkan kembali penjualan daging sapi yang tengah loyo.

"Semoga daging bisa turun pak (Mendag)," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Mendag Zulkifli Hasan: Kenaikan Harga Cabai Bonus Tahunan untuk Petani

Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)

Harga cabai di pasaran tengah meroket. Di Jakarta, harga cabai rawit merah tembus Rp 107.000 per kilogram. Di Kalimantan Utara, harga cabai rawit tembus Rp 135.000 per kilogram. Harga cabai rawit merah termurah ada di Sulawesi Barat, yakni Rp 56.000 per kilogram.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan kenaikan harga cabai saat ini menjadi momentum bonus tahunan bagi petani. Apalagi kenaikan harga cabai dipengaruhi cuaca yang tidak menentu.

"Saya tanya orang pasar katanya itu biasa, memang ada musimnya. Biarlah untuk petani ada bonus tahunan," kata Zulkifli saat berkunjung ke kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dikutip Selasa (21/6).

Selain aneka cabai, harga bawang merah juga mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan Info Harga Pangan Nasional, harga bawang merah di Jakarta telah mencapai Rp 60.850 per kilogram.

Sedangkan provinsi lainnya di Pulau Jawa harga bawang merah di atas Rp 50.000 per kilogramnya.

Harga bawang merah tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar Rp 79.350 per kilogram. Sedangkan harga termurah di Kepulauan Riau sebesar Rp 32.800 per kilogram.

Impor

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)

Mahalnya harga 2 bahan pangan tersebut tidak lantas membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan impor. Zul menyebut keran impor hanya dibuka untuk komoditas atau bahan pangan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

"Bawang merah kalau kita impor nanti petani hancur, yang di Tegal, di Brebes. Makanya ini perlu kita komunikasikan (dengan Kementerian Pertanian), jangan sampai ada gep," kata Zul.

Zul menyebut pemerintah akan buka keran impor jika barang yang dibutuhkan sudah memengaruhi kenaikan inflasi. Sementara kenaikan harga cabai dan bawang merah disebabkan faktor musiman.

"Kita lihat, kalau misalnya diperlukan saja, kalau barangnya akan pengaruhi inflasi oke (impor), tapi kalau cabai merah, rawit dan keriting itu kan memang ada musimnya," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya